WASPADALAH!

Sabtu, 22 Juli 2023

Matius 13 : 24 – 30, 36 – 43

Pengantar

Apa yang akan kita lakukan ketika tanaman pengganggu atau gulma mulai tumbuh di sekitar tanaman kesayangan kita? Tentu kita akan berupaya untuk memisahkannya agar tidak mempengaruhi kesuburan tanaman yang telah dirawat sebelumnya. Gambaran ini juga mengingatkan kepada kita untuk selalu memperhatikan pertumbuhan rohani kita. Ada kalanya kita kurang menyadari bahwa kita hidup berdampingan dengan kondisi yang membuat kita mampu bertahan di dalam iman kepada Tuhan, atau justru sebaliknya.

Pemahaman

  • Ayat 29-30 : Dalam perumpamaan lalang di antara gandum, mengapa tuan yang empunya ladang melarang hamba-hambanya untuk tidak mencabut lalang itu?
  • Ayat 36 : Bagaimana respon para murid ketika mendengar pengajaran Yesus melalui perumpaan tersebut?
  • Ayat 37-43 : Apa makna dari perumpamaan lalang di antara gandum?

Perumpamaan tentang Kerajaan Sorga diumpamakan Yesus dengan lalang di antara gandum. Dalam perumpamaan itu Yesus menceritakan ada seorang yang menaburkan benih yang baik, tetapi musuhnya menaburkan lalang ketika malam tiba. Baik gandum dan lalang sama-sama mengalami pertumbuhan. Namun para hamba dari si empunya ladang menanyakan terkait perlunya mencabut lalang-lalang itu. Namun tuan ladang melarangnya dan meminta mereka membiarkan keduanya sama-sama bertumbuh sampai musim menuai tiba (ayat 29-30). Sebab sang tuan tahu bahwa jika lalang itu dicabut, tanaman gandum miliknya juga akan hilang. Meskipun demikian, ia tetap mengawasi sampai panen tiba.

Ternyata perumpamaan itu belum dapat dimengerti oleh para murid (ayat 36). Oleh karenanya, Yesus memberikan penjelasan kepada mereka bahwa orang yang menabur benih baik ialah Anak Manusia, ladang ialah dunia, benih yang baik adalah anak-anak Tuhan, sedangkan lalang adalah si jahat, musuh yang menaburkan benih lalang adalah iblis, waktu menuai adalah akhir zaman dan para penuai adalah malaikat (ayat 37-39). Yesus memberikan pengertian bahwa kehidupan di dunia adalah kesempatan yang terbatas bagi setiap orang untuk bertumbuh. Akan tetapi, dalam pertumbuhan itu, umat harus selalu waspada dengan pengaruh si jahat yang juga ada dalam dunia ini. Perumpamaan ini mengajak para pendengarnya untuk hidup sebagai orang benar yang tetap bertahan dalam iman kepada Allah. Yesus juga mengingatkan bahwa hanya orang benar-lah yang disebut akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka (ayat 43).

Refleksi                                                                 

Tuhan memberikan kesempatan kepada umat-Nya untuk dapat bertumbuh dalam kebenaran Allah. Renungkanlah: apa sajakah upaya yang telah kita lakukan untuk memelihara pertumbuhan iman?

Tekadku                                                               

Ya Tuhan, berikanlah aku kepekaan untuk selalu melakukan kehendak-Mu di hidupku. Ajarlah aku untuk selalu mengarahkan hidup hanya kepada-Mu.

Tindakanku                                                           

Aku akan belajar untuk selalu waspada dengan tipu muslihat dunia dan bertahan dalam kebenaran Firman Allah.

This entry was posted in RENUNGAN. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *