Kamis, 26 Oktober 2023
Imamat 19 : 1 – 2, 15 – 18
Pengantar
Ada banyak sekali perintah dan larangan yang harus ditaati dalam kehidupan kita di dunia ini. Dari sekian banyak perintah dan larangan ada yang ditaati oleh manusia tapi ada juga yang diabaikan. Untuk setiap ketaatan atau pengabaian tentu ada konsekuensi atau akibat yang akan diterima. Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah Perjanjian yang dijanjikan Tuhan, Tuhan juga memberikan perintah-perintah dan larangan- larangan yang harus ditaati oleh bangsa Israel. Pada bacaan Imamat 19:1,2 dan 15-18 ini adalah juga mengenai perintah- perintah atau larangan-larangan yang diberikan Allah kepada bangsa Israel. Mari kita renungkan!
Pemahaman
Ayat 1-2 : Apa yang disampaikan Tuhan kepada Musa sebelum Tuhan memberikan perintah-Nya untuk disampaikan kepada bangsa Israel?
Ayat 15-18 : Perintah apa saja yang diberikan kepada
Ketika dalam perjalanan menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada bangsa Israel setelah mereka keluar dari Mesir, Tuhan Allah juga menyampaikan pada bangsa Israel perintah dan larangan serta meminta mereka untuk taat atas segala yang disampaikan Allah. Perintah-perintah ini diberikan kepada bangsa Israel untuk menjaga kesucian dalam kehidupan sehari-hari. Dan setiap kali Allah hendak berbicara kepada bangsa Israel, Ia selalu meminta bangsa Israel mengkuduskan diri mereka karena Allah adalah Maha Kudus. Pada bacaan ini juga Allah melalui Musa meminta agar disampaikan kepada bangsa Israel untuk mengkuduskan diri mereka karena Allah akan menyampaikan Firman-Nya kepada mereka. (Ay. 1-2). Perintah untuk mengkuduskan diri adalah karena Allah umat Israel itu Kudus maka umat-Nya juga harus menjadi kudus dalam arti berproses untuk menjadi kudus seperti Allah. Dan kekudusan ini dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari melalui hubungan dengan Tuhan atau untuk menyenangkan Tuhan dan hubungan dengan sesama dengan melakukan kebaikan terhadap sesamanya.
Dan pada ayat 15-18 Allah menyampaikan kepada bangsa Israel perintah yang harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari- hari seperti tidak curang dalam peradilan, tidak menyebarkan fitnah, jangan membenci saudara, menegor orang dengan terus terang, tidak menuntut balas atau dendam dan pada bagian akhir ayat 18b adalah mereka diminta untuk saling mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri.
Tidak curang dalam peradilan maksudnya ketika orang yang ditunjuk dalam memutuskan perkara di antara sesama saudara mereka tidak boleh bertindak curang, misalnya oleh karena suap atau tekanan atau pengaruh dari orang-orang yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi suatu perkara tetapi setiap keputusan harus dilakukan atau diputuskan atas dasar kebenaran. Bangsa Israel dilarang untuk menyebarkan fitnah atau gosip atau pernyataan palsu karena akan membahayakan atau mengancam nyawa orang lain. Ini seperti yang dilakukan oleh Izebel ketika Ahab menginginkan kebun anggur Nabot di mana Izebel menyuruh orang dursila untuk menyebarkan fitnah atas Nabot sehingga ia mati oleh karena tuduhan yang tidak benar.
Kebencian biasanya muncul oleh karena rasa iri atau cemburu atas seseorang. Jika hal ini dibiarkan terus dalam hati kita maka akan menimbulkan dosa seperti yang dilakukan oleh Kain terhadap adiknya Habel. Jika kita melihat saudara kita mengalami hal ini maka kita perlu mengingatkan mereka dengan baik agar tidak menimbulkan dosa pada mereka dan diri kita. Dan dari tegoran ini kiranya akan muncul inisiatif untuk memperbaiki diri bukan keinginan menuntut balas atau bahkan rasa dendam oleh karena tegoran tersebut. Dan akhirnya semua perintah yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari ini akan membuat bangsa Israel mengasihi sesama manusia seperti mereka mengasihi diri sendiri. Bagaimana dengan kita sebagai umat Tuhan? Sudah seharusnya kita juga melakukan dengan taat perintah Tuhan ini dalam kehidupan kita sehari-hari agar kita bisa berproses menjadi bangsa yang Kudus seperti Alah yang maha kudus.
Refleksi
Mari kita renungkan, apakah kita sudah melakukan perintah- perintah yang disampaikan kepada bangsa Israel dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai umat Tuhan yang Kudus? Maukah kita untuk saling mengasihi di antara sesama kita seperti mengasihi diri kita sendiri?
Tekadku
Doa: Bapa surgawi, ajar kami untuk mampu melakukan perintah- perintahMu dalam kehidupan sehari-hari. Mampukan kami juga untuk mengasihi sesama kami seperti kami mengasihi diri sendiri. Amin
Tindakanku
Dengan pertolongan Allah yang Kudus saya akan berusaha untuk adil, tidak bergosip atau membuat fitnah, tidak dendam atau membenci sesama, mengingatkan