Betapa hebat kuasaNya

Jumat, 24 Mei 2024
BETAPA HEBAT KUASA-NYA
Mazmur 29

Pengantar
Kekuasaan memang menyilaukan. Dengan harapan untuk mendapatkan penghormatan atau keuntungan tertentu, maka seseorang dapat menghalalkan segala cara. Namun kenyataannya kekuasaan yang dimiliki oleh manusia hanya bersifat sementara. Semua akan sirna ketika orang yang bersangkutan dilanda kondisi tertentu, sehingga harus digantikan orang lain. Saudara, kekuasaan sejati hanya milik Tuhan, Pencipta semesta alam. Renungan hari ini mengingatkan kepada kita betapa hebat kuasa Tuhan atas seluruh ciptaan-Nya.

Pemahaman
• Ayat 1-2 : Apa perintah yang diberikan oleh pemazmur kepada para pembacanya?
• Ayat 3-9 : Bagaimanakah pemazmur menggambarkan kekuasaan Tuhan atas alam semesta?
• Ayat 11 : Apa wujud kebaikan Tuhan kepada umat-Nya?

Pemazmur memberikan perintah agar umat menghormati Tuhan, sebab hanya kepada Dia sajalah satu-satunya pusat penyembahan kita (ayat 1-2). Hal ini mengingatkan kepada umat bahwa Tuhan itu kudus dan berkuasa, sehingga Ia harus menjadi sumber sukacita lebih dari segalanya. Lebih lanjut pemazmur menyatakan tentang kekuasaan Tuhan atas alam semesta. Suara Tuhan ada di atas air, mematahkan pohon aras yang kuat, membuat gunung-gunung menyemburkan nyala api, membuat padang gurun gemetar, membuat rusa betina yang mengandung beranak (ayat 3-9). Dalam hal ini Tuhan ingin menyatakan kemuliaan, kekuatan, dan kuasa-Nya kepada manusia yang gemar memegahkan diri. Dia-lah Raja yang kuasa dan pemerintahan-Nya tak tergoyahkan. Dia juga Tuhan yang mengamati dan merancang kehidupan umat manusia. Kebaikan Tuhan dinyatakan ketika Ia memberikan kekuatan kepada umat dan memberkati dengan damai sejahtera (ayat 11). Tuhan membentengi umat dari segala yang jahat dan memperlengkapi mereka supaya dapat melakukan pekerjaan baik. Bahkan Tuhan akan menyempurnakan kekuatan umat ketika dilanda oleh kelemahan. Pada akhirnya umat merasakan damai sejahtera yang tak ternilai, yang membawa mereka untuk tetap tinggal di dalam Tuhan.

Refleksi
Renungkanlah: hal-hal apa sajakah yang membuat kita tidak menghormati kekudusan dan kekuasaan Tuhan? Apakah kita bersedia untuk merendahkan hati dan mengakui segala keberadaan diri di hadapan-Nya?

Tekadku
Tuhan, ampuni bilaku sering memegahkan diri atas berbagai hal di hidupku. Ajarku untuk rendah hati dan mengakui hanya Engkaulah satu-satunya sumber kekuatan di hidupku.

Tindakanku
Aku mau belajar untuk tidak sombong dalam hal: …. (Sebutkan, misalnya: pekerjaan, pendidikan, dsb), serta bersedia hidup rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama.

This entry was posted in RENUNGAN and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *