Kamis, 30 Mei 2024
Pelihara Dan Kuduskan Hari Sabat
Ulangan 5:12-15
Pengantar
Kejadian 1:1-31 menceritakan bagaimana Allah menciptakan langit, bumi dengan segala isinya termasuk Ia menciptakan manusia Adam dan Hawa. Dan pada pasal 2 ayat 1-3 dinyatakan bahwa pada hari ke tujuh Allah berhenti bekerja dan memberkati semua ciptaan-Nya serta mengkuduskannya. Hari ketujuh inilah yang disebut Sabat yang berarti berhenti, beristirahat atau melepaskan. Melalui Musa Allah menyampaikan perintah Sabat ini di dalam Keluaran 20:8-11 yang diulangi kembali oleh Musa pada Ulangan 5:12-15 yang menjadi perenungan kita hari ini. Mari kita renungkan.
Pemahaman
Ayat 12-14: Apakah yang diperintahkan oleh Allah kepada bangsa Israel?
Ayat 15: Mengapa Allah juga memberikan perintah Sabat untuk para hamba, hewan dan orang asing yang ada di kota? Bagaimana arti Sabat bagi Saudara untuk saat sekarang?
Pada ayat 12-14 Allah, melalui Musa mengingatkan kembali kepada bangsa Israel untuk tetap memelihara dan menguduskan hari Sabat. Mereka diperbolehkan bekerja selama 6 hari namun pada hari yang ketujuh harus berhenti, termasuk anak-anak, para hamba, bahkan hewan peliharaan mereka serta orang asing yang ada di kota mereka.
Mengapa perintah Sabat ini juga berlaku bagi hamba, hewan dan orang asing di dalam kota? Dalam ayat 15 Allah mengingatkan kepada bangsa Israel bahwa pada waktu mereka di Mesir mereka adalah budak yang bekerja terus menerus di bawah pengawasan bangsa Mesir. Bangsa Mesir menekan mereka dengan pekerjaan yang sangat berat tanpa istirahat sehingga membuat bangsa Israel sangat menderita. Oleh karena penderitaan itu mereka berteriak minta tolong kepada Allah, sehingga Allah mengirim Musa untuk menuntun mereka keluar dari Mesir. Ketika mereka sudah tinggal di tanah perjanjian, Allah memberikan Sabat agar mereka berhenti bekerja dan memuliakan Allah serta menjalin relasi dengan Allah yang telah menolong mereka.
Bagaimana pada saat ini? Apakah kita masih memelihara dan menguduskan hari Sabat? Pada hari Sabat ini kita diminta untuk merenungkan bagaimana relasi atau hubungan kita dengan sesama dan juga dengan Tuhan setelah kita disibukkan melakukan pekerjaan selama enam hari sebelumnya. Bilamana pada hari Sabat kita masih harus bekerja, maka fokus utamanya adalah untuk memuliakan Tuhan melalui pekerjaan yang kita lakukan agar bisa menjadi berkat bagi sesama.
Refleksi :
Mari kita renungkan kembali pemahaman kita tentang Sabat. Sudahkah kita memelihara serta menguduskan hari Sabat dengan benar?
Tekad:
Doa: Bapa surgawi, mampukan saya untuk tetap dapat memelihara dan menguduskan hari Sabat yang Engkau berikan dalam melakukan pekerjaan saya dan semuanya ini hanya untuk kemuliaan nama-Mu. Amin
Tindakan:
Saya akan menggunakan Sabat untuk membangun relasi dengan Allah dan sesama.