KAMIS, 6 JUNI 2024
DIHUKUM, NAMUN DIPELIHARA
KEJADIAN 3:8-15
Pengantar
Seperti orangtua yang mengasihi anaknya, seperti itulah penggambaran cinta kasih Tuhan kepada kita sebagai manusia. Dalam Perjanjian Lama, kita memperhatikan bahwa ada beberapa kisah di mana Tuhan kemudian memberikan penghukuman kepada manusia. Akan tetapi, Tuhan sendiri yang juga terus merawat manusia agar mampu belajar dari kesalahan dan mampu membangun kembali kehidupannya. Hal ini berujung pada kesadaran setiap orang untuk tidak jauh dari Tuhan di sepanjang kehidupannya sehari-hari.
Pemahaman
Ayat 8-11 : Apa yang dilakukan Tuhan saat manusia melanggar perintah-Nya?
Ayat 11-15 : Apa arti dari hukuman yang diberikan oleh Tuhan?
Kisah manusia yang jatuh ke dalam dosa bermula dari manusia yang mendengarkan godaan lalu kemudian mengambil tindakan untuk memakan buah pohon pengetahuan dan juga membagikannya. Hal ini kemudian menimbulkan peringatan dari Tuhan. Jatuhnya manusia ke dalam dosa memperlihatkan lemahnya manusia di hadapan godaan dosa. Hal ini juga memperlihatkan bahwa sekali pun manusia sudah mengetahui perintah-Nya, namun masih ada kemungkinan untuk melanggar-Nya. Di satu sisi bisa menjadi pribadi yang taat, namun di sisi lain bisa segera berubah karena dorongan dosa. Bahkan, kalau kita berkaca pada respons manusia atas pertanyaan Tuhan, manusia masih bisa saling menyalahkan dan bukan mengakui kesalahannya. Ditambah lagi, tindakan saling menyalahkan itu dilakukan di hadapan Tuhan.
Jika kita memberi perhatian pada tindakan yang dilakukan oleh Tuhan, sesungguhnya manusia tidak dibiarkan oleh Tuhan untuk terus jatuh dalam dosa. Tuhan yang begitu tegas terhadap dosa, kemudian memberikan hukuman namun Tuhan tidak meninggalkan mereka. Pada akhirnya, akan ada konsekuensi akibat dari tindakan dosa yang sudah diperbuat oleh manusia. Konsekuensi tersebut disampaikan oleh Tuhan dalam rangka memberikan kesempatan kepada manusia untuk sungguh-sungguh membangun hidupnya bukan berdasar pada kesalahan namun pada ketaatan penuh hanya kepada Tuhan. Tuhan menunjukkan bahwa Ia akan terus memelihara kehidupan manusia dan seluruh ciptaan-Nya. Oleh karena manusia begitu lemah, maka Tuhan memberikan peringatan. Hukuman tidak berakhir dengan kebinasaan, namun dijalankan dalam proses merawat dan memulihkan kehidupan.
Refleksi
Melalui kisah manusia jatuh ke dalam dosa, kita dapat merenungkan beberapa hal:
- Manusia sangat lemah di hadapan dosa. Sedikit saja digoda sudah mudah jatuh ke dalam dosa. Hal ini mengingatkan kita sebagai manusia untuk tidak mengandalkan kekuatan diri kita sendiri ketika berhadapan dengan cobaan dosa dan kuasanya. Kita selalu memerlukan Tuhan untuk menghadapi dosa yang membuat kita semakin lemah. Dosa akan membuat kita semakin jatuh dengan berbagai konsekuensi yang ada. Belajar untuk menahan atau mengendalikan diri dari godaan berbuat dosa akan menolong kita semakin terhindar dari perbuatan yang salah dan konsekuensi yang besar, yang bisa menghancurkan kehidupan kita.
- Dalam kelemahan kita dan dalam pengakuan kita kepada Tuhan, Tuhan akan selalu memperhatikan kehidupan kita sehingga kita tidak menjalankan hidup kita dalam dosa namun kita menjalankan kehidupan kita dalam Tuhan. Jika kita merasa bahwa kita sedang menjalani hari kita akibat atau konsekuensi dosa, Tuhan pun tidak meninggalkan kita untuk kita dapat berjuang menjalaninya. Dalam Yesus Kristus, dosa kita sudah diampuni dan Tuhan selalu menghadirkan kasih-Nya kepada kita.
- Bersyukur atas pengampunan yang selalu Tuhan berikan. Dengan mengucap syukur, kita dimampukan untuk mengukur diri dan terus berubah menjadi semakin lebih baik dari hari ke hari. Dengan bersyukur, kita dimampukan untuk dapat menjalani hari-hari kita tidak dalam tekanan dosa, namun dipenuhi sukacita.
Tekadku
Tuhan, mampukanlah kami untuk terus menguasai diri kami agar tidak jatuh ke dalam dosa.
Tindakanku
Saya akan mengurangi 1 (satu) kebiasaan buruk yang saya lakukan dalam kehidupan setiap hari.