Selasa, 11 Juni 2024
BERANI KARENA ADA YANG DIYAKINI
1 Raja-Raja 18 : 36 – 40
Pengantar
Dalam menghadapi berbagai pergumulan dan tantangan kehidupan, kita seringkali diperhadapkan dengan adanya situasi keraguan dan ketakutan karena melihat potensi atau kekuatan diri yang kecil, sedikit atau terbatas. Hal ini juga dapat terjadi dalam upaya kita untuk melawan ketidakbenaran dan ketidakadilan yang terjadi di sekitar kita. Dalam kitab 1 Raja-raja 18 : 36 – 40 yang kita baca hari ini, diperlihatkan tentang adanya keyakinan dan keberanian nabi Elia dalam menghadapi para nabi Ba’al dan juga bagaimana pada akhirnya nama TUHAN-lah yang dipuji dan dimuliakan. Jadi marilah kita memperhatikannya dengan baik.
Pemahaman
Ayat 36 – 37 : Permohonan apa yang disampaikan nabi Elia kepada TUHAN?
Ayat 38 – 40 : Apakah jawaban TUHAN atas permohonan nabi Elia?
Ketika nabi Elia sedang berhadapan dengan para nabi Ba’al dalam upaya menunjukkan kekuasaan ALLAH yang disembahnya, yaitu dengan mempertunjukkan proses persembahan kurban yang berhasil dilakukannya, maka Nabi Elia memohon kepada TUHAN, “Ya TUHAN, ALLAH Abraham, Ishak dan Israel, biarlah diketahui pada hari ini bahwa ENGKAU-lah ALLAH di Israel dan aku ini hamba-MU, dan atas firman-MU aku melakukan semuanya ini”. Nabi Elia juga berkata, “Jawablah aku, ya TUHAN, supaya bangsa ini mengetahui bahwa hanya ENGKAU-lah ALLAH, ya TUHAN, dan ENGKAU-lah yang membuat hati mereka berbalik kepada-MU.” Ini menunjukkan bahwa nabi Elia sungguh yakin akan kuasa dan kehebatan TUHAN yang tak dapat ditandingi atau dilawan oleh kuasa lain. Nabi Elia bahkan menunjukkan bahwa Ba’al itu tidak mampu menunjukkan keberadaan dan kuasanya, walau dengan diwakili oleh banyak nabi-nabinya.
TUHAN pun menjawab permohonan nabi Elia yang hanya seorang diri dengan menurunkan api-NYA melahap kurban bakaran, kayu, batu, dan tanah, bahkan air dalam parit itu habis dijilatnya. Melihat kejadian itu, seluruh rakyat sujud serta berkata: “TUHAN, DIA-lah ALLAH! TUHAN, DIA-lah ALLAH!.” Semuanya ini menjadi kesaksian bagi kita untuk tidak meragukan kuasa dan kehebatan TUHAN yang tidak tertandingi dalam menghadapi sebanyak apapun pergumulan dan tantangan kehidupan.
Sebagaimana nabi Elia, kita juga dipanggil TUHAN untuk menyatakan kuasa-NYA melalui kekuatan Roh Kudus yang dianugerahkan TUHAN bagi setiap orang yang percaya kepada-NYA. Kita juga dipanggil untuk berani hidup dalam kebenaran dan keadilan TUHAN walau lebih banyak orang atau kelompok yang harus dihadapi, agar nama TUHAN senantiasa dipuji dan dimuliakan.
Refleksi
Kini marilah kita merenungkan:
• Apakah kita telah sungguh yakin akan kuasa dan kehebatan TUHAN?
• Apakah kita berani untuk hidup dalam kebenaran dan keadilan TUHAN walau di tengah banyak ketidakbenaran dan ketidakadilan yang ada di sekitar kita?
Tekadku
Ya TUHAN, jadikan aku sebagai pribadi yang sungguh yakin akan kuasa dan kehebatan-MU.
Tindakanku
Mulai hari ini, aku akan makin berani untuk hidup dalam kebenaran dan keadilan TUHAN serta memuji dan memuliakan nama-MU.