Tumbuh dalam kuasa Tuhan

Sabtu, 15 Juni 2024
TUMBUH DALAM KUASA TUHAN
Markus 4:26-29

Pengantar
Saat memindahkan bibit cabe dari tempat pembibitan ke pot yang lebih besar, saya cemas sebab beberapa jam kemudian bibit kecil itu tampak layu. Saya khawatir bibit itu akan mati. Namun setelah beberapa hari di tempat teduh, bibit cabe itu terlihat tegak dan segar. Dan seiring dengan waktu pertumbuhannya tiba-tiba berbunga dan kemudian muncullah cabe-cabe berwarna hijau. Suatu hari saya lihat cabe itu masih hijau namun keesokan harinya telah berwarna merah. Pohon cabe ini tumbuh dalam kuasa TUHAN. Sambil memandangi cabe merah yang menarik hati, saya merenungkan betapa luar biasanya karya TUHAN; memang tak terlihat oleh mata namun DIA terus berkarya hingga cabe itu tumbuh, berbuah dan dengan cepat matang berganti warna. TUHAN bekerja dengan kuasa-NYA yang tak terlihat oleh mata namun pasti ada. Hal itu pulalah yang kita renungkan dari bacaan Alkitab hari ini.

Pemahaman
 Ayat 26 : Dalam perikop ini, Kerajaan ALLAH digambarkan seperti apa?
 Ayat 27-28 : Mengapa benih itu bisa tumbuh, berkembang dan berbuah?
 Ayat 29 : Apakah yang dilakukan manusia setelah buah cukup masak?

Dalam perikop ini, TUHAN YESUS menggunakan perumpamaan untuk menggambarkan Kerajaan ALLAH. Kerajaan ALLAH adalah suatu kondisi dimana ALLAH memimpin dan memerintah dengan kasih dan kuasa-NYA. Kasih dan kuasa ALLAH yang bekerja dalam kehidupan ini akan menghasilkan kehidupan yang penuh buah kebaikan. Oleh karena itulah dalam perumpamaan ini kita melihat karya dan kuasa ALLAH yang luar biasa sekalipun kita tak tahu kapan dan bagaimana cara ALLAH bekerja. Melalui perumpamaan ini, kita diajak untuk memperhatikan beberapa hal penting tentang iman dan pekerjaan ALLAH dalam kehidupan kita.

Yang pertama, kita melihat proses yang misterius, tak terselami pikiran kita
Benih yang ditaburkan di tanah tumbuh dan berkembang tanpa campur tangan langsung dari si penabur. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan rohani dan perkembangan Kerajaan ALLAH adalah proses yang misterius, tak terselami pikiran kita. Kita mungkin tidak selalu memahami bagaimana TUHAN bekerja namun kita bisa percaya bahwa DIA terus bekerja dalam kehidupan kita. TUHAN YESUS ingin mengajarkan bahwa kuasa Ilahi tidak bergantung pada upaya manusia. Dengan demikian kita diajak membiarkan kehadiran kuasa ALLAH bergerak menurut iramanya sendiri.

Yang kedua, kebergantungan pada TUHAN.
Kita dipanggil untuk melakukan bagian kita—menabur benih, berdoa, dan bekerja dengan setia—tetapi hasil akhirnya tergantung pada TUHAN. Pertumbuhan dan hasil adalah karya TUHAN. Ini mengajarkan kita untuk berserah dan bergantung pada-NYA, mengetahui bahwa DIA yang menumbuhkan dan menyempurnakan iman kita.

Percayalah bahwa TUHAN sedang bekerja dalam hidup kita, meskipun kita tidak selalu melihat atau memahami prosesnya. Marilah berserah pada rencana dan waktu-NYA. Kita perlu melihat kehidupan kita dalam terang pekerjaan TUHAN yang terus berjalan sehingga kita dimampukan untuk tetap setia, sabar, dan percaya pada-NYA. Tugas kita adalah melakukan bagian kita dengan setia. Taburlah benih kebaikan, kasih, dan firman Tuhan dalam kehidupan orang lain, dan percayakan hasilnya pada TUHAN. Biarlah semua yang kita kerjakan bertumbuh dalam kuasa TUHAN.

Refleksi
Dalam keheningan, marilah kita merenungkan apakah kita merasakan kuasa TUHAN bekerja dalam kehidupan ini? Pernahkah kita dilanda khawatir berlebihan akan keberhasilan pertumbuhan iman dan pelayanan seolah semuanya tergantung pada diri kita sendiri?

Tekadku
Ya TUHAN, mampukanlah aku untuk selalu percaya akan kuasa TUHAN yang bekerja dalam pertumbuhan iman dan karya kehidupan serta pelayanan.

Tindakanku
Mulai hari ini aku akan mempercayakan diri pada TUHAN dengan sepenuh hati agar dapat merasakan kuasa-NYA bekerja dalam kehidupan setiap hari.

This entry was posted in RENUNGAN and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *