Jangan berdoa bagi bangsa ini!

Kamis, 4 Juli 2024
JANGAN BERDOA BAGI BANGSA INI!
Yeremia 7:16-26

Pengantar
Judul renungan hari ini mungkin mengejutkan kita. Pernahkah Tuhan memerintahkan umat-Nya untuk tidak berdoa? Bukankah dalam banyak bagian firman, Tuhan memerintahkan kita untuk berdoa bagi kesejahteraan bangsa, bagi para pemimpin, dan kota tempat kita tinggal? Namun, inilah pesan yang Tuhan sampaikan kepada Yeremia pada bagian yang kita baca ini. Jangan berdoa bagi Yehuda, jangan memohon dan mendesak Tuhan untuk menolong atau melakukan sesuatu bagi bangsa ini. Mengapa Tuhan sampai mengeluarkan perintah seperti itu?

Pemahaman
Ayat 17-18 : Dari dua ayat ini, apa yang Saudara lihat dilakukan oleh orang-orang Yehuda sehingga Tuhan menolak mereka? Siapa yang dimaksud sebagai ratu sorga dalam ayat 18?
Ayat 19-20 : Mengapa Tuhan mengatakan kalau apa yang mereka lakukan sebenarnya bukan menyakiti hati-Nya tetapi hati Yehuda sendiri? Apa yang akan terjadi kepada bangsa itu akibat ketidaktaatan mereka kepada Tuhan?
Ayat 23-26 : Sikap seperti apa yang Tuhan lihat ada pada umat-Nya? Apa yang sebenarnya Tuhan harapkan dari Yehuda?

Kata yang paling tepat untuk menggambarkan kelakuan orang Yehuda adalah tidak tahu diri. Orang-orang Yehuda adalah bagian Israel yang masih dikecualikan oleh Tuhan untuk menerima hukuman karena ketidaktaatan mereka. Tuhan mengharapkan Yehuda memiliki relasi yang sejati dengan-Nya, tetapi justru mereka memilih untuk menyembah dewa-dewa asing. Ratu sorga yang dimaksudkan di ayat 18 mengacu pada dewi kesuburan yang disembah oleh bangsa asing yang ada di sekitar mereka. Tuhan menggambarkan dengan jelas kecemburuan-Nya ketika memaparkan perilaku mereka: anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan membuat adonan untuk membuat roti yang diberikan bagi persembahan kepada dewa-dewa yang mati. Bukankah seharusnya itu aktivitas yang umat lakukan untuk Tuhan? Ketika Yeremia menyebut anak, bapak, dan ibu artinya seluruh isi keluarga terlibat dan seolah menjadi rutinitas keseharian mereka. Yehuda sudah menggusur posisi Tuhan yang mengasihi mereka dan memberikan perhatian penuh justru kepada dewa sia-sia. Sekalipun mereka masih memberikan korban persembahan, bahkan masih datang ke bait Tuhan tetapi bukan karena mengasihi Tuhan. Mereka berpikir Tuhan bisa “disuap” dengan persembahan dan korban bakaran. Padahal Tuhan hanya menghendaki telinga yang mau mendengarkan suara-Nya dan mengikuti jalan-Nya. Bukan untuk kepentingan dan keuntungan Tuhan, tetapi untuk kebaikan umat-Nya. Karena ketidaktaatan mereka, Tuhan harus menghukum mereka seperti Tuhan menghukum Israel. Sekalipun Yeremia mengasihi bangsa itu, dia tidak diperbolehkan untuk meminta pengampunan atau belas kasihan Tuhan bagi mereka.

Refleksi :
Mungkin kita tidak menyembah dan memberikan persembahan kepada dewa-dewa, seperti orang Yehuda, tetapi apa yang selama ini menggeser Tuhan dari hidup kita? Apakah kita menempatkan Dia menjadi Tuhan yang bertakhta dalam hidup keseharian kita? Atau jangan-jangan pekerjaan, pasangan hidup, keluarga, harta benda menjadi sesuatu yang mendapatkan seluruh perhatian kita? Bagaimana Tuhan melihat hidup kita saat ini? Apakah Tuhan juga menganggap kita sudah tidak pantas untuk didoakan oleh orang-orang percaya yang lain?

Tekadku :
Doa: Bapa surgawi, ampuni kami jika Engkau menjumpai aktivitas rohani kami tidak dibarengi dengan kesungguhan mengutamakan Engkau. Tolong kami belajar untuk menyembah Engkau dengan kesungguhan, bukan hanya menjadi rutinitas spiritual dan legalitas status kami sebagai orang percaya. Kami ingin memiliki relasi yang sesungguhnya dengan Engkau sehingga hidup kami menyenangkan Engkau. Dalam Yesus kami berdoa, Amin.

Tindakanku :
Saya mau belajar untuk menyadari setiap kegiatan sehari-hari sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan dengan cara selalu memikirkan apakah yang saya kerjakan akan menyenangkan hati Tuhan atau tidak.

This entry was posted in RENUNGAN and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *