Jumat, 16 Mei 2025
Biarlah Semua Memuji Tuhan
Mazmur 148 : 1 – 14
PENGANTAR
Pernahkah bapak/ibu/saudara melihat seekor anjing bernyanyi ? Jawabannya, mungkin belum pernah melihat. Namun hal itu bisa saja terjadi ! Jika seekor anjing dilatih, mungkin bisa saja bernyayi, walaupun bahasanya pasti berbeda, karena setiap makhluk punya Bahasa masing-masing. Pasti kita akan merasa senang jika hewan peliharaan kita ( anjing ) dapat memuji Tuhhan.
Pemazmur menyadari bahwa sebenarnya bukan cuma manusia yang bisa memuji Tuhan. Tetapi semua makhluk ciptaan Tuhan pasti bisa memuji Tuhan dengan cara dan bahasanya masing-masing. Ketika pemazmur menatap ke langit, keindahan langit membuatnya merenungkan, bahwa Tuhan menciptakan alam semesta ini secara luar biasa, sehingga hatinya bersorak memuji Tuhan. Pemazmur mengajak seluruh ciptaan Tuhan untuk memuji Tuhan.
PEMAHAMAN
- Mengapa pemazmur mengajak penghuni sorga memuji Tuhan ? ( ayat 1-4 )
- Mengapa penghuni sorga harus memuji Tuhan ? ( ayat 5-6 )
- Pemazmur juga memanggil semua yang di bumi untuk memuji Tuhan ! ( ayat 7 – 12 ), mengapa ? ( ayat 13-14 )
Mazmur 148 ini diawali dan diakhiri dengan kata, “Halleluya”, yang merupakan seruan pujian kepada Tuhan dan seruan atau ajakan kepada seluruh ciptaan untuk memuji Tuhan. Ajakan pemazmur untuk memuji Tuhan di Sorga ( ayat 1 ), karena di Sorga itulah Tuhan Allah bersemayam dan bertakhta serta memerintah. Kemudian pemazmur mengajak seluruh penghuni sorga untuk memuji Tuhan. Secara rinci pemazmur mengajak segala malaikat-Nya, segala tentara-Nya (ayat 2 ), di mana pekerjaan mereka di sorga memang untuk memuji Tuhan. Di ayat 3 pemazmur juga menyerukan kepada matahari, bulan dan bintang untuk memuji Tuhan. Mengapa pemazmur mengajak matahari, bulan dan bintang juga turut memuji Tuhan ? Di ayat 4-6 menjelaskan bahwa Tuhan Allahlah yang menciptakan langit dan segala isinya dan Tuhan Allah juga yang mengatur semuanya sehingga dapat berjalan secara harmoni.
Setelah seluruh penghuni sorga dan tempat yang tinggi diajak memuji Tuhan, kemudian pemazmur mengajak semua yang di bumi untuk memuji Tuhan. ( ayat 7 ). Yang menarik adalah pemazmur menyebut nama ular-ular naga ( ibrani = Lewiatan ) dan samudra raya, yang merujuk kepada penguasa-penguasa kegelapan dan tempat-tempat keberadaan mereka.
Fenomena-fenomena alampun seperti, api, hujan es, salju, kabut, angin badai ( ayat 8 ) diajak memuji Tuhan. Bahkan alam ciptaan Tuhan yang indah, seperti gunung-gunung, segala bukit, pohon buah-buahan, binatang-binatang liar, segala hewan, binatang melata serta burung-burung ( 9-10 ) juga diajak memuji Tuhan. Bahkan sampai kepada manusia dan struktur sosialnya seperti raja-raja, pembesar-pembesar, teruna dan anak-anak, orang tua dan orang muda semuanya diajak memuji Tuhan. ( ayat 11-12 ). Bahkan pemazmur sampai menyebut nama orang yang dikasihi-Nya, Israel dan umat yang dekat pada Tuhan, semuanya diajak memuji Tuhan. Semuanya diajak pemazmur untuk memuji dan menyembah nama Tuhan sebab Nama Tuhan itu tinggi luhur dan keagungan-Nya mengatasi langit dan bumi ( ayat 13 ).
REFLEKSI
Marilah kita merenungkan : Pernahkah saudara menyaksikan sebuah pertunjukan orchestra dengan seribu penyanyi ? Apa yang saudara lakukan ketika paduan suara tersebut menyanyikan pujian kepada Allah ? Apakah saudara ikut menyanyi juga ?
TEKADKU
Ya Tuhan, tolonglah saya untuk memiliki kerinduan terus memuji dan memuliakan nama-Mu.
TINDAKANKU
Mulai hari ini setiap persekutuan saya akan menyanyi bagi Tuhan.