Selasa, 7 Oktober 2025
DAMAI DI TENGAH ANCAMAN
Mazmur 3:1-9
Pengantar
Seorang anak tertidur lelap meski di luar rumah sedang terjadi hujan lebat dan suara gemuruh. Anak itu tidak takut, karena kedua orang tuanya menjaga dan menemani tidurnya. Ilustrasi ini mengingatkan kepada kita bahwa dalam kondisi yang menakutkan, kita membutuhkan pribadi yang menenangkan jiwa kita. Hal itu dapat kita temukan dalam kedekatan atau relasi dengan Allah. Demikian pula yang dialami oleh Daud. Ia merasa damai di tengah berbagai ancaman, sebab kehadiran Allah menenangkan jiwanya.
Pemahaman
• Ayat 2-3 : Apa ujian yang dialami oleh Daud saat itu?
• Ayat 4-6 : Apa yang membuat Daud tetap merasakan kedamaian di tengah ujian hidupnya?
• Ayat 8-9 : Apa isi doa Daud kepada Tuhan?
Mazmur 3 ditulis oleh Daud ketika ia melarikan diri dari Absalom, anaknya (ayat 1). Saat itu Absalom melakukan pemberontakan untuk merebut tahta kerajaan. Dalam pelariannya, Daud mengalami banyak ujian. Orang yang dulunya banyak mendukung Daud, perlahan mulai mengkhianatinya. Daud seolah-olah berjuang seorang diri. Musuh menyerang secara licik dan kejam, bahkan menggoyahkan iman Daud dengan mengatakan bahwa tidak ada pertolongan dari Allah bagi dirinya (ayat 2-3). Meski dalam tekanan yang amat berat, Daud tetap merasakan aman karena Tuhan menjadi perisai yang melindungi dirinya (ayat 4). Daud tidak takut terhadap serangan musuh, sebab damai sejahtera Allah senantiasa menyertainya. Oleh karena itu, ia bersyukur bahwa dalam kondisi tersebut ia masih dapat membaringkan diri dan tidur (ayat 5). Bagi Daud tidur adalah suatu berkat karena ia berada di bawah tekanan pemberontakan yang dilakukan oleh anaknya sendiri. Bahkan dalam kondisi terpuruk sekalipun, Daud tetap memuji Tuhan dan menaikkan doanya. Ia memohon agar Tuhan maju memberikan kebebasan bagi dirinya dan umat Israel (ayat 8). Ia menyadari bahwa keselamatan dirinya dan seluruh umat adalah milik Allah. Hal ini membuktikan bahwa Daud tidak hanya mencari aman bagi dirinya sendiri, tetapi juga memikirkan keselamatan seluruh rakyat, serta tetap fokus pada Allah yang berkuasa atas segala hal.
Refleksi
Apa ancaman atau tekanan yang saat ini tengah saudara alami? Bagaimanakah respons saudara kala menghadapi tekanan: panik, takut, atau tetap berserah kepada Tuhan? Saudara, tetap tenang dan damai di saat badai, merupakan tanda keberserahan total kepada Tuhan.
Tekadku
Tuhan, ampunilah bilaku mudah panik dan gentar, bahkan meragukan kuasa penyertaan-Mu. Berikanku ketenangan hati dan pikiran agar dapat menyelesaikan berbagai persoalan dengan pertolongan-Mu saja.
Tindakanku
Agar hatiku tetap tenang dalam berbagai persoalan, aku mau menyerahkan semua kekuatiranku kepada Tuhan dalam doa.
