Rabu, 15 Oktober 2025
Di Tengah Masalah: Mengandalkan Hikmat Diri atau Allah?
Kejadian 32:3-21
PENGANTAR
Apa yang biasanya Saudara lakukan ketika menghadapi situasi yang tampaknya di luar kendali? Mungkin ada yang langsung panik, ada yang berusaha mengontrol semua hal, ada pula yang mencoba lari. Bagaimana dengan kita?
PEMAHAMAN
Ayat 3–5 : Apa tujuan Yakub mengirim utusan kepada Esau?
Ayat 6–8 : Bagaimana reaksi Yakub mendengar kabar bahwa Esau datang dengan 400 orang?
Ayat 9–12 : Apa yang bisa kita pelajari dari doa Yakub?
Ayat 13–21 : Menurut Saudara, apa alasan Yakub mengatur persembahan besar bagi Esau?
Yakub tahu ia harus bertemu Esau, kakak yang dulu ia tipu. Tentu tidak mudah untuk Yakub menghadapi Esau, sehingga ada banyak pikiran yang semakin membuat nyalinya ciut. Dengan strategi manusia, ia mencoba “melicinkan jalan” melalui utusan, persembahan, dan pengaturan keluarga. Tetapi ketika kabar datang bahwa Esau membawa 400 orang, tidak bisa ditampik kalau rasa takutnya memuncak.
Namun di tengah rasa takut itu, Yakub memilih untuk berdoa (ay. 9–12). Doanya sederhana tapi penuh iman: ia mengingat janji Tuhan, merendahkan diri, dan memohon pertolongan. Doa ini menandai perubahan.
Yakub tahu, dia tidak bisa hanya mengandalkan kecerdikan, tapi mulai belajar bersandar pada Tuhan. Pemberian besar yang ia susun untuk Esau (ay. 13–21) menunjukkan upayanya untuk berdamai, tetapi bukan itu yang menjadi kunci. Kuncinya ada pada doa dan kepercayaannya pada Allah.
Yakub tahu bahwa pertemuan ini juga menjadi salah satu hal yang Allah kerjakan untuk memulihkannya. Kita juga sering seperti Yakub: mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah. Ada banyak hal yang kita pikirkan, susun, bahkan usahakan untuk bisa mencapai yang kita inginkan, tetapi akhirnya sadar, bahwa hanya berserah pada Tuhan yang membuat hati tenang. Hanya Tuhan yang sanggup menyelesaikan masalah kita dengan cara yang paling tepat.
REFLEKSI
Ketakutan memang bisa membuat kita lupa janji Tuhan, bahkan lupa kalau kita memiliki Tuhan. Tetapi ketika mendekat pada Tuhan dalam doa menolong kita untuk kembali melihat bahwa Tuhan sanggup menggenapi janji-Nya. Maukah kita berhenti hanya mengandalkan hikmat kita sendiri, kemampuan membuat strategi, dan mulai membawa semua itu di hadapan Tuhan? Mari kita memilih relasi dengan Tuhan sebagai langkah pertama ketika menghadapi masalah, bukan jalan terakhir ketika sudah tidak ada jalan keluar.
TEKADKU
Bapa surgawi, di tengah-tengah masalah dan ketakutan, jangan biarkan kami mengandalkan kekuatan diri, tetapi ajar kami untuk berdoa dan mempercayakan hidup kepada-Mu. Amin.
TINDAKANKU
Hari ini, aku akan meluangkan waktu menuliskan satu doa khusus yang mengingatkan aku pada janji Tuhan di tengah masalah yang sedang kuhadapi.
