Menangani ketakutan

RABU, 22 OKTOBER 2025
MENANGANI KETAKUTAN
MAZMUR 57:1-12

Pengantar
Terkadang, kita sudah berusaha untuk tidak takut. Namun kenyataannya, rasa takut itu seringkali tiba-tiba datang dan kita sulit untuk menanganinya. Kita berulangkali berupaya untuk mengantisipasi, namun ternyata ada berita-berita juga kenyataan hidup yang membuat kita menjadi begitu kuatir. Situasi ini yang direfleksikan oleh Daud sebagai pemazmur di tengah keadaannya.

Pemahaman
Ayat 1-2 : Apa yang membuat Daud merasa takut?
Ayat 3-7 : Bagaimana Daud menangani ketakutannya?
Ayat 8-12 : Bagaimana Tuhan menangani ketakutan Daud?

Mazmur 57 merupakan sebuah ungkapan dari Daud tentang ketakutannya ketika ia dalam kejaran Saul. Daud di dalam keterdesakan itu memilih untuk segera lari menjauh dari Saul. Saul terus-menerus mengejar Daud, bahkan juga pasukannya diutusnya untuk menangkap Daud. Ketakutan yang luar biasa ini membuat Daud mencari ruang ketenangan di dalam hidupnya. Pada saat Daud menemukan ketenangan itulah ia mampu mengarahkan kenyataan hidup yang penuh ketakutan itu kepada Tuhan. Daud mengungkapkan bahwa ia membutuhkan pengasihan Tuhan karena ia sungguh-sungguh mencari perlindungan. Sebab, jika ia tidak mendapatkan perlindungan, hidupnya selesai di tangan Saul atau pasukannya. Bagi Daud, seruan memohon pengasihan Tuhan menunjukkan bahwa Daud sebagai seorang manusia yang penuh dengan kelemahan sedang menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan yang berkuasa di atas segala aspek kehidupan. Daud berulang kali mencoba lari, namun kali ini ia harus benar-benar menghadapinya.

Karena itu, Daud menceritakan seluruh perasaan dan pengalaman hidupnya kepada Tuhan. Di ayat 3-7 kita bisa menemukan bahwa Daud sedang mengungkapkan perasaannya kepada Tuhan. Pertama, ia percaya kalau Tuhan selalu menjaga dan menyertainya. Kedua, ia mengungkapkan pengalaman-pengalaman hidupnya yang dekat sekali dengan ancaman kematian. Itulah situasi yang sangat sulit untuk dihadapinya. Pada akhirnya, Daud sendiri menyadari kalau Tuhan yang mampu mengatasi segala sesuatu.

Pada titik itulah, Daud menemukan semangat. Ia menemukan kesiapan untuk membangun dirinya dan semakin mengarahkan hidupnya kepada Tuhan. Daud menemukan titik di mana Tuhan sendiri yang menangani ketakutan yang dialami oleh Daud. Sikap Daud dalam melihat hidupnya ketika mengerti kalau Tuhan menangani ketakutan langsung mengubah dirinya. Daud menjadi pribadi yang mau bersyukur, mau mengerti tentang kasih dan kebenaran yang terus berlaku di dalam kehidupannya. Dengan demikian, Daud menyadari kalau dirinya tidak lagi dilingkupi oleh rasa takut tetapi oleh Tuhan yang berkuasa dalam hidupnya.

Refleksi
Bersama Tuhan, tidak ada ketakutan yang menguasai kita. Kita belajar bahwa kita tidak selalu bisa menghindar dari rasa takut, namun bukan berarti ketakutan itu kemudian mengubah semangat kita. Daud sebagai pemazmur mengajarkan kalau kuasa Tuhan yang paling pertama mengatasi ketakutan manusia.

Kita dapat memahami Tuhan yang mengatasi ketakutan ketika kita berupaya untuk mencari waktu dalam menenangkan diri kita di tengah ketakutan. Menenangkan diri bertujuan agar kita semakin dapat melihat Tuhan yang selalu bekerja bersama dengan kita di tengah berbagai penyebab ketakutan kita. Kita pun diajak untuk mampu mengutarakan semua ketakutan kita di hadapan Tuhan. Dengan mengutarakan ketakutan, kita semakin sadar kalau kita membutuhkan Tuhan dalam menangani ketakutan. Sekali pun kita lemah bahkan di hadapan berbagai ketakutan, ternyata ada Tuhan yang begitu kuat yang mampu menangani berbagai ketakutan yang sedang kita alami.

Tekadku
Tuhan, ajarkan kami untuk mampu menangani ketakutan yang sedang kami alami dan mampukan kami tidak jatuh ke dalam keputusan-keputusan yang salah dalam kata dan tindakan kami.

Tindakanku
Saya akan belajar mengatasi ketakutan, dengan cara:

  1. Berprinsip bahwa Tuhan yang berkuasa mampu mengatasi berbagai ketakutan.
  2. Menemukan semangat untuk menyelesaikan persoalan agar tidak terjebak dalam ketakutan.
This entry was posted in RENUNGAN and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *