Selasa, 28 Oktober 2025
KESOMBONGAN MEMBAWA KEHANCURAN ( 2 )
Daniel 5 : 10 – 31
PENGANTAR
Tangan misterius yang menuliskan pesan rahasia di dinding istana Babel, membuat raja Belsyazar sangat ketakutan. Mukanya menjadi pucat, pikirannya sangat gelisah, kakinya lemas, lututnya gemetar (ayat 5-6). Pertanyaannya adalah, apa yang membuat Belsyazar menjadi sangat ketakutan ?
PEMAHAMAN
- Apa yang membuat raja Belsyazar menjadi sangat ketakutan ?
- Apa yang dilakukan raja Belsyazar untuk mengetahui isi pesan tersebut ?
- Apa isi dari pesan yang dituliskan Tangan Misterius di dinding istana raja Belsyazar ? Dan siapa yang menjelaskan makna tersebut ?
- Bagaimana respon raja Belsyazar terhadap pesan tersebut ?
- Bagaimana pesan tersebut digenapi ?
Fenomena munculnya tangan yang menulis di dinding istana Babel, disaksikan oleh raja Belsyazar ketika ia dan para pembesar kerajaan sedang berpesta pora. Belsyazar menyadari bahwa fenomena munculnya tangan yang menulis tersebut bukan muncul secara kebetulan apalagi ada pesan tulisan yang disampaikan, sehingga membuat raja Belsyazar sangat ketakutan. Saking takutnya maka raja Belsyazar memanggil para tukang jampi, para Kasdim, para ahli nujum namun semua tidak dapat membaca pesan tulisan di dinding tersebut sehingga permaisuri memberitahukan bahwa ada seorang bijaksana yang memiliki hikmat seperti para dewa, yaitu Daniel. Maka Daniel di panggil Belsyazar.
Daniel memberitahu raja Belsyazar bahwa tangan itu “dikirim” oleh Tuhan (tapi bukan tangan Tuhan). Tuhan yang Mahakuasa telah mengirim seorang utusan untuk menuliskan sebuah pesan (prasasti) di dinding istana Belsyazar.
Daniel memberitahu tentang kesombongan raja Nebukadnezar yang tidak bertobat dan mendapatkan penghukuman Tuhan (ayat 18-21). Daniel juga memberitahu kesalahan dan kesombongan raja Belsyazar yang telah dengan ceroboh dan sengaja memakai bejana-bejana suci dari Kemah suci di Yerusalem, untuk minum–minum anggur sampai mabuk, dengan tujuan mencemarkan nama Tuhan Allah Yang Hidup. Dan ketika Tuhan memperingatkan melalui Tangan yang menuliskan pesan di dinding istana Babel, raja Belsyazar TIDAK bertobat.
Sedangkan isi dari pesan tulisan di dinding istana Belsyazar adalah “Mene, mene, Tekel (U) Parsin”. Pesan tersebut berarti :
• Mene, mene berarti bahwa Tuhan telah menghitung hari-hari Belsyazar.
• Tekel berarti Tuhan telah menimbang Belsyazar dengan neraca dan mendapati dia kurang, ia tidak memenuhi standar Tuhan.
• ( U ) Parsin berarti secara harafiah terpecah atau terbagi. Artinya kerajaan akan terbagi antara bangsa Media dan Persia.
Itu sebabnya tindakan kesombongan raja Belsyazar yang menghina Tuhan, berujung pada kejatuhannya (kematiannya). Ia dibunuh pada malam itu (ayat 30). Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi umat percaya agar tidak berlaku sombong, tetapi merendahkan diri di hadapan Tuhan. Karena kesombongan akan membawa kepada kehancuran.
REFLEKSI
Marilah kita merenungkan : Tuhan bisa mengutus siapa saja untuk mengingatkan dosa dan kesalahan kita, termasuk kesombongan. Diperlukan kerendahan hati untuk menerima setiap teguran Tuhan, sehingga tidak berakhir dengan kehancuran. Bagaimana dengan kita? Apakah ketika kita berlaku sombong, kita rela menerima teguran?
TEKADKU
Ya Tuhan, berilah saya hati yang terbuka untuk dapat menerima setiap teguran terhadap kesalahan dan kesombongan.
TINDAKANKU
Saya akan berjuang memiliki hati yang lembut dan terbuka untuk ditegur.
