Jangan melupakan Tuhan

*Rabu, 29 Oktober 2025**JANGAN MELUPAKAN TUHAN**Yesaya 1 : 1 – 9**PENGANTAR*Tuhan itu dapat digambarkan seperti orang tua yang bertanggung jawab. Dia bagaikan orang tua yang melahirkan, membesarkan dan mengasuh anak-anaknya dengan sangat baik, tidak ada yang kurang, baik kasih sayang, perhatian, didikan, perlindungan dan lain sebagainya.Namun anak-anak-Nya (bangsa Israel), yang dipilih-Nya, dibebaskan-Nya dari Mesir dan dibuat-Nya besar, justru berbalik dari Tuhan. Bangsa Israel yang kelihatannya makmur, bahkan terlihat sangat rohani ternyata justru memberontak, meninggalkan Tuhan dan hidup dalam kejahatan. Bacaan kita hari ini dari Yesaya 1 : 1 – 9 akan merenungkan hal tersebut.*PEMAHAMAN*1. Bagaimana Yesaya menggambarkan umat Israel yang melupakan Tuhan ? (ayat 1- 3)2. Bagaimana Yesaya menggambarkan pemberontakan umat-Nya ? (ayat 4 – 6)3. Bagaimana Yesaya menyampaikan belas kasih Tuhan di tengah bangsa yang memberontak ? (ayat 7 – 9)Nabi Yesaya memulai pelayanan pada akhir masa pemerintahan raja Uzia dan berlanjut pada masa pemerintahan raja Yotam, raja Ahas dan raja Hizkia. Yesaya melayani sebagai nabi pada masa-masa yang penuh gejolak di kerajaan Yehuda. Umat Israel termasuk para pemimpinnya, digambarkan sebagai umat yang memberontak dan penuh dosa, terutama dalam hal ketidakadilan dan penyembahan berhala. Dari bacaan hari ini kita dapat melihat gambaran tentang umat Israel (Yehuda).*Pertama :* Umat Yehuda yang digambarkan sebagai umat yang tidak menghormati dan tidak mengenal Tuhan sebagai Bapanya. Di ayat 2 dikatakan, “Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku”. Bahkan di ayat 3 juga dikatakan, “Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak ; Keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya”. Dari sini kita dapat melihat bahwa Yehuda sebagai umat Tuhan justru tidak mengenal Tuhan, mereka tidak taat terhadap perintah-Nya, penuh dengan dosa dan kesalahan serta menistakan nama Tuhan.*Kedua :* Mereka adalah umat yang tidak bertobat. Mereka kerap kali dipukul Tuhan sampai tidak ada bagian yang belum kena pukul namun mereka tetap tidak bertobat sampai-sampai Tuhan bertanya, “Dimana kamu mau dipukul lagi”? (ayat 4-6)*Ketiga :* Mereka tidak menyadari kasih sayang Tuhan (ayat 7-9). Yesaya menggambarkan keadaan Yehuda, negeri mereka menjadi sunyi, putri Sion menjadi seperti pondok di kebun anggur, seperti gubuk di kebun mentimun dan kota yang terkepung, dan jika bukan karena belas kasihan Tuhan, mereka sudah menjadi Sodom dan Gomora. Hal ini mengingatkan umat Israel bahwa jika mereka tidak mendengarkan Tuhan dan tidak bertobat maka mereka akan mendapatkan penghukuman. Penghukuman yang diberikan supaya mereka bertobat dan berbalik kepada Tuhan.Sebagai umat Tuhan, kita harus menyadari bahwa keegoisan kita dan merasa diri hebat serta merasa tidak butuh Tuhan adalah musuh besar yang membuat kita melupakan Tuhan. Biarlah kita belajar menyadari hal tersebut dan kembali kepada Tuhan ketika kita telah meninggalkan-Nya, agar kita luput dari hajaran Tuhan.*REFLEKSI*Marilah kita merenungkan : Kita bersyukur kepada Tuhan, karena Dia memilih kita menjadi anak-anak Tuhan. Oleh sebab itu kita harus hidup taat dan setia beribadah kepada-Nya. Namun, apakah kita benar-benar menjalani hidup dengan taat dan setia? Atau justru kita memberontak dan meninggalkan Tuhan?*TEKADKU*Ya Tuhan, ampunilah saya jika dalam menjalani kehidupan ini saya sering tidak taat dan tidak setia kepada Tuhan. Tolonglah saya untuk mulai taat dan setia kepada-Mu.*TINDAKANKU*Mulai hari ini saya akan setia membaca Alkitab dan taat untuk melakukannya.

This entry was posted in RENUNGAN and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *