*Selasa, 14 Oktober 2025**Di Tengah Masalah: Tuhan punya Rencana**Kejadian 31:43-32:2**PENGANTAR*Pernahkah saudara menjalani perjalanan hidup yang terasa penuh ketidakpastian? Mungkin saudara tidak diperlakukan dengan adil, dimanfaatkan, atau ada dalam relasi yang tidak sehat dalam waktu yang cukup lama. Tetapi untuk memutuskan meninggalkan sesuatu yang tidak sehat, juga bukan hal yang mudah, bukan? Ada rasa lega sekaligus takut. Bagaimana kalau masa depan tidak lebih baik? Bagaimana kalau masalah baru muncul?*PEMAHAMAN*31:43-55 : Bagaimana perjanjian Yakub dan Laban menjadi tanda batas dan perlindungan bagi keduanya?32:1-2 : Siapa yang ditemui Yakub di perjalanan, dan apa arti pertemuan itu bagi dia?Perjanjian Yakub dan Laban (ay. 43-55) adalah kesepakatan damai yang menandai akhir konflik di antara mereka. Relasi mereka sudah berjalan cukup lama, dan Yakub selama ini merasakan ketidakadilan dan dimanfaatkan bertahun-tahun. Tetapi Yakub juga melakukan tipu daya untuk mencurangi mertuanya itu. Di akhir pertentangan itu, Yakub memutuskan untuk lari meninggalkan Laban karena firman Tuhan yang datang kepadanya (lih. 31:3). Dalam perjalanan itu, Laban mengejar dan terjadilah pertengkaran di antara mereka (ay. 36). Bagian yang kita baca adalah akhir dari pertengkaran tersebut, dan mereka mendirikan tumpukan batu sebagai penanda batas dan saksi bahwa keduanya tidak akan saling mencelakakan. Ini menjadi momen penting, meskipun hubungan mereka rumit, Tuhan menolong agar perpisahan itu terjadi dengan damai. Sekalipun demikian, pasti ada rasa takut dalam diri Yakub karena menghadapi perjalanan yang tidak pasti, dan juga ketakutan untuk kembali ke tempat orang tuanya, karena ada luka yang pernah terjadi di sana. Namun, bagian berikutnya seolah membuka babak baru. Yakub melanjutkan perjalanan dan bertemu dengan malaikat-malaikat Allah (32:1–2). Pertemuan ini pasti bukan kebetulan, melainkan peneguhan dari Tuhan bahwa Ia sendiri yang menyertai Yakub. Dalam masa transisi yang penuh risiko, Yakub diingatkan: perjalanan ini tidak ia tempuh sendirian. Bagi kita, ini mengingatkan bahwa Tuhan bukan hanya hadir di titik awal dan akhir, tetapi juga di tengah perjalanan, terutama saat kita melangkah di antara “konflik yang lama” dan “tantangan yang baru.”*REFLEKSI*Meninggalkan masa lalu memang bukan hal yang mudah. Tetapi ketika hal tersebut adalah rencana Tuhan, maka Dia akan menyatakan kehadiran-Nya di tengah perjalanan, bukan hanya di tujuan akhir. Pertanyaannya, apakah kita peka melihatnya, atau terlalu sibuk untuk takut dan memikirkan risiko di depan?*TEKADKU*Doa: Bapa surgawi, tolong aku supaya tidak terlalu sibuk memikirkan tantangan, bahkan merasakan ketakutan pada hal-hal yang bisa terjadi. Bantu aku untuk melihat dan merasakan Engkau yang hadir di setiap langkahku. Kuatkan imanku untuk tetap melangkah dengan tenang, dalam iman bahwa Engkau beserta. Amin*TINDAKANKU*Hari ini, aku akan menuliskan minimal satu “tanda” atau pengalaman kecil yang menunjukkan bahwa Tuhan sedang menyertai di tengah proses yang belum selesai.
-
Recent Comments
No comments to show. -
kategori
-